OJK: Pertumbuhan Kredit Bank Melambat jadi Rp6.646 Triliun per April 2023
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia yang mengalami perlambatan pada bulan April 2023. Total kredit yang disalurkan bank pada periode itu sebesar Rp6.646 triliun.
Nasional
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia yang mengalami perlambatan pada bulan April 2023. Total kredit yang disalurkan bank pada periode itu sebesar Rp6.646 triliun.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit pada bulan April 2023 tersebut terhitung tumbuh sebesar 8,08%. Meski mengalami kenaikan, angka itu menunjukan adanya perlambatan pertumbuhan kredit oleh perbankan karena menurun dari Maret 2023 yang mencapai 9,93%.
"(Perlambatan) didorong oleh kredit investasi yang tetap berada tinggi di atas 11,3% namun termoderasi oleh pertumbuhan kredit modal kerja menjadi 6,55%. Hal itu lebih mencolok dilihat dari kinerja di sektor manufaktur, yang tepengaruh oleh kondisi pelemahan ekonomi global," ungkap Mahendra dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin, 5 Juni 2023.
- Inflasi Indonesia Terus Menyusut, Kurs Rupiah Menguat Drastis ke Rp14.890 per Dolar AS
- Bidik Nasabah Premium, AIA dan BCA Luncurkan Produk Asuransi Maxi Infinite Link
- Cara Sembunyikan Aplikasi iPhone Tanpa Uninstall Agar Tidak Mudah Ketahuan
Meskipun terjadi perlambatan, Mahendra menekankan bahwa kondisi perbankan tetap sehat dan stabil. Hal tersebut tercermin dari terjaga dengan baiknya rasio risiko kredit, seperti NPL net perbankan yang tercatat 0,78% dan NPL Gross sebesar 2,53%,
Selain itu, Mahendra juga menyoroti jumlah kredit restrukturisasi terkait COVID-19 yang terus mengalami penurunan menjadi Rp386 triliun, dengan jumlah nasabah yang terkena dampak restrukturisasi juga menurun menjadi 1,24 juta nasabah.
"Kredit restrukturisasi COVID-19 2023 terus mencatat penurunan menjadi Rp386 triliun dari sebelumnya per Desember 2022 Rp469,16 triliun dengan jumlah nasabah yang terus menurun menjadi 1,24 nasabah dari Desember 2,27 juta nasabah," katanya.
Hingga April 2023, OJK mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,82%, atau mencapai Rp8.005 triliun. Giro dan deposito menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan DPK pada periode tersebut.
Sementara itu, likuiditas industri perbankan juga terjaga dengan baik, dengan rasio alat likuid terhadap non-core deposit sebesar 118,25% dan rasio alat likuid terhadap DPK sebesar 26,58%, yang jauh di atas ambang batas ketentuan.
Di sisi permodalan, Mahendra menyebut bahwa perbankan berada pada tingkat yang solid. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) industri perbankan mencapai 24,57%, Hal tersebut menunjukkan kekuatan modal yang memadai untuk menopang aktivitas perbankan.