Nasional & Dunia

OJK Prediksi Pertumbuhan Kredit 2019 Hanya 12-13%

  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi pertumbuhan kredit pada 2019 hanya akan berkisar 12-13%. Pertumbuhan kredit tahun itu melambat dibandingkan tahun ini yang bisa tumbuh lebih dari 14%.

Nasional & Dunia
trenasia

trenasia

Author

JAKARTA– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi pertumbuhan kredit pada 2019 hanya akan berkisar 12-13%. Pertumbuhan kredit tahun itu melambat dibandingkan tahun ini yang bisa tumbuh lebih dari 14%. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan yang melambat tersebut dikarenakan sikap The Fed, bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan dua kal pada 2019. Dia mengungkapkan bahwa hal itu tidak terlalu berpengaruh kepada perbankan. 

“Tapi tadi perbankan bilang dampaknya tidak terlalu berpengaruh. Ya bagus. Sehingga menurut hemat kami prediksi pertumbuhan kredit 12-13 persen itu cukup,” ucap Wimboh, Selasa (4/11) seperti dikutip dari CNN.

Pada Oktober, realisasi pertumbuhan kredit mencapai 13,5% atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara tingkatan non performing loan (NPL) perbankan tercatat sebesar 2,66%. 

Dia meyakini pertumbuhan kredit bisa kencang di sisa akhir tahun ini. Hal ini didukung oleh h penyaluran kredit di sektor pariwisata dan komoditas batu bara dan kelapa sawit.

“Akhir tahun juga biasanya perusahaan-perusahaan butuh likuiditas untuk liburan pegawai, jadi kuartal IV biasanya kredit tinggi,” pungkas Wimboh.

Sebelumnya, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan tingkat suku bunga acuannya saat ini sudah terbilang cukup “netral”. Kondisi tersebut kemungkinan akan membuat kenaikan suku bunga tahun depan tak seagresif 2018 ini.

Sebagai informasi, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed tahun ini sudah mengerek suku bunga acuan sebanyak tiga kali menjadi 2-2,5%. Pada bulan ini, The Fed masih membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga acuan satu kali lagi.

“Potensi kenaikannya (tahun depan) tidak sebesar tahun ini. Makanya saya bilang tekanan tahun depan lebih mild (ringan) dari tahun ini,” jelas Wimboh. ***(Nasser Panggabean)