
OJK Targetkan 6 Big Bank Baru, Konsolidasi Akan Semakin Marak?
- Salah satu alasan utama OJK mendorong pertumbuhan jumlah bank KBMI 4 adalah untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai 8% dalam beberapa tahun ke depan. Untuk mencapai target tersebut, sektor keuangan, khususnya perbankan, harus berfungsi dengan baik.
Perbankan
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan jumlah bank yang masuk dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4 bisa bertambah dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Saat ini, hanya terdapat empat bank dengan modal inti di atas Rp70 triliun yang tergolong dalam KBMI 4, yakni:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)
- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)
OJK berharap jumlah bank dalam KBMI 4 bertambah menjadi enam dalam waktu dekat, yang berarti ada tambahan dua bank dari KBMI 3 yang naik kelas.
- Ketika Warga Menyiasati Ketahanan Energi dari Rumah Sendiri
- Peluang Cuan Saham ANTM hingga BRMS Seiring Harga Emas Tembus Rekor Baru
- Jungkir Balik BRIN hingga Komnas HAM Usai Terkena Efisiensi Anggaran
Skema Pengelompokan Bank Berdasarkan Modal Inti
Pengelompokan bank berdasarkan KBMI mengacu pada Peraturan OJK (POJK) No.12/POJK.03/2021 tentang Konsolidasi Bank Umum. Berikut pembagian KBMI berdasarkan modal inti:
- KBMI 1: Modal inti kurang dari Rp6 triliun
- KBMI 2: Modal inti Rp6 triliun hingga Rp14 triliun
- KBMI 3: Modal inti Rp14 triliun hingga Rp70 triliun
- KBMI 4: Modal inti di atas Rp70 triliun
Sebelum kebijakan KBMI diterapkan, perbankan Indonesia menggunakan pengelompokan berdasarkan Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU). Dalam skema BUKU, jumlah bank dengan kasta tertinggi lebih banyak dibandingkan KBMI 4.
Upaya Meningkatkan Jumlah Bank KBMI 4
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa upaya konsolidasi tidak hanya dilakukan pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD), tetapi juga pada bank-bank umum.
“Kami harapkan dalam dua sampai tiga tahun ke depan akan ada tambahan enam bank lagi yang akan digeser dari KBMI 3 menjadi KBMI 4. Hal ini penting untuk memperkuat sektor perbankan agar lebih efisien dan memiliki kapasitas ekspansi kredit lebih besar,” ujar Dian dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 di Jakarta, 11 Februari 2025.
Baca Juga: Pertumbuhan Kredit vs Risiko: Perbandingan Bank, Fintech, dan Multifinance
Dian juga menambahkan bahwa semakin besar ukuran suatu bank, semakin besar pula potensi pertumbuhan kinerjanya, termasuk dalam pembiayaan dan ekspansi kredit.
Target Pertumbuhan Ekonomi dan Peran Perbankan
Salah satu alasan utama OJK mendorong pertumbuhan jumlah bank KBMI 4 adalah untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai 8% dalam beberapa tahun ke depan. Untuk mencapai target tersebut, sektor keuangan, khususnya perbankan, harus berfungsi dengan baik.
- Bukan di LK21, Layarkaca21 dan LokLok, Berikut Cara Nonton Drama Korea Terbaru My Dearest Nemesis
- LK21-Layarkaca21 Ilegal, Berikut 6 Situs Streaming yang Aman dan Resmi
- IHSG Diprediksi Lanjut Terkoreksi, Broker Ini Jagokan Saham ESSA hingga PTBA
“Salah satu prinsip dasar agar suatu negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah berfungsinya sektor keuangan, termasuk perbankan. Size does matter, karena semakin besar banknya, semakin efisien operasionalnya dan semakin besar kapasitas kreditnya,” tambah Dian.
Bank yang Berpotensi Naik Kelas ke KBMI 4
Sejumlah bank telah menargetkan untuk naik kelas dari KBMI 3 ke KBMI 4 dalam beberapa tahun ke depan. Beberapa bank yang disebut-sebut berpotensi masuk ke dalam KBMI 4 antara lain PT Bank Permata Tbk. (BNLI). Sebelumnya, OJK pernah menyinggung peluang Bank Permata untuk meningkatkan modal intinya saat peluncuran logo baru bank tersebut pada September 2024.