OJK Ungkap Fakta Soal Progres Merger MNC Bank dan NOBU
- Proses penggabungan atau merger PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) masih berlanjut.
Korporasi
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengindikasikan proses penggabungan antara PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) milik James Riady dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) milik Hary Tanoesoedibjo masih berlanjut.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Dian Edian Rae menyatakan setiap Pemegang Saham Pengendali (PSP) saat ini terus berkomunikasi untuk melanjutkan proses negosiasi terkait pemenuhan rasio kepemilikan saham bank hasil dari merger.
Dian bilang proses negosiasi itu memang membutuhkan waktu terlebih kedua entitas perbankan tersebut merupakan bagian dari ekosistem konglomerasi yang luas, meningkatkan kompleksitas bisnis.
- Satu Lagi Perang Pecah, Amerika dan Inggris Mulai Gempur Yaman
- Keunikan Mekaar Bikin Malaysia Kepincut dan Minat Adopsi Program Serupa
- Penjualan Sektor FMCG 2023 di E-commerce Tembus Rp57 Triliun, Produk Kecantikan Mendominasi
“Serta ini juga terkait rencana pengembangan dan sinergi bisnis bank ke depan pascamerger,” kata Dian, dalam keterangan tertulis dikutip Jumat, 12 Januari 2024.
Di sisi lain, ungkap Dian, pihaknya sebagai regulator terus melakukan pemantauan untuk memastikan pelaksanaan komitmen merger dari kedua bank dapat berjalan lancar. “OJK mengharapkan pemenuhan komitmen pelaksanaan merger ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat,” katanya.
Seperti yang diketahui, kabar mengenai merger kedua bank dari konglomerat tersebut mencuat sejak awal 2023. Meskipun pelaksanaan merger mengalami keterlambatan dari target waktu yang ditetapkan pada Agustus 2023.
Meski begitu, Dian sebelumnya menyatakan bahwa merger kedua bank tersebut menjadi "point of no return" atau keputusan yang tak bisa ditarik kembali dalam konsolidasi perbankan di Tanah Air.
Merger ini merupakan manifestasi dari komitmen pemegang saham dalam kerangka business to business (B2B) untuk mendukung konsolidasi dan penguatan industri perbankan.
Saat ini, baik MNC Bank maupun Bank Nobu tergolong dalam KBMI I atau bank kelas bawah. BABP memiliki modal inti sebesar Rp3,32 triliun per September 2023, sementara NOBU memiliki modal inti sebesar Rp3,12 triliun pada periode yang sama.
Dengan merujuk pada laporan keuangan, seiring dengan rencana merger, baik Bank Nobu maupun Bank MNC mencatatkan kinerja laba yang mengesankan, setidaknya hingga kuartal III-2023.
Bank Nobu mencapai laba bersih sebesar Rp104,4 miliar, mengalami kenaikan sebesar 38,41% secara tahunan Year-On-Year (YoY) pada kuartal III-2023 dibandingkan dengan laba bersih Rp75,43 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, MNC Bank mencatatkan laba bersih sebesar Rp57,97 miliar pada kuartal III-2023. Angka tersebu mengalami kenaikan tipis sebesar 0,80% yoy dibandingkan dengan periode yang sama, yakni senilai Rp57,51 miliar.