<p>Ilustrasi Kondisi Industri Food and Baverage (F&amp;B)</p>
Industri

Ojol Sambut Baik Rencana Kemudahan Akses ke Mal

  • JAKARTA – Asosiasi Ojek Online (Ojol), mendukung rencana Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) untuk mempermudah akses ojol ke pusat perbelanjaan. Lantaran, di tengah kondisi pandemi COVID-19 Ojol hadir sebagai fasilitator antara tenant dan konsumen. Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono menilai rencana mempermudah akses tersebut sangat bagus. Sehingga, Ojol […]

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Asosiasi Ojek Online (Ojol), mendukung rencana Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) untuk mempermudah akses ojol ke pusat perbelanjaan. Lantaran, di tengah kondisi pandemi COVID-19 Ojol hadir sebagai fasilitator antara tenant dan konsumen.

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono menilai rencana mempermudah akses tersebut sangat bagus. Sehingga, Ojol dapat cepat dalam melayani konsumen dan transaksi di mal tersebut pun juga akan ikut meningkat.

“Rencana itu juga sejalan dengan kondisi para Ojol yang saat ini mengandalkan layanan pesan antar makanan,” kata Igun kepada waratawan TrenAsia.co, Minggu, 29 Maret 2020.

Igun juga menyampaikan saat ini permintaan layanan pesan antar makanan meningkat hampir dua kali lipat. Sebelumnya, permintaan tersebut hanya 5-10 sedangkan sekarang mencapai 15-20 permintaan per harinya.

Maka itu, kemudahan akses tersebut tidak hanya berimbas positif terhadap Ojol, melainkan para tenant di pusat perbelanjaan pun dapat terus berjualan dengan bantuan Ojol sebagai fasilitatornya.

Sebelumnya, Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) untuk mempermudah akses Ojol ke mal.

Kemudahan akses tersebut di antaranya lokasi parkir hingga pembebasan tarif parkir atau minimal meringankannya.

Selain itu, Hippindo juga meminta agar ada penyesuaian dari pusat perbelanjaan. Misalnya seperti pemindahan dapur para industri ritel food and baverage (F&B) untuk mempercepat proses pengambilan barang oleh Ojol.

Menurutnya, langkah ini akan membantu industri ritel yang sedang mengalami masa sulit dimana penjualannya merosot hingga 95%.

“Kami harus menjadi lokomotif terdepan mencari terobosan untuk mengahadapi kondisi sulit akibat wabah COVID-19 ini,” tandas Budihardjo.