Oktan Pertalite Dikabarkan Turun, Pertamina dan Kementerian ESDM Buka Suara
- Bahan Bakar Minyak Pertalite masih saja menjadi polemik setelah kenaikan harga yang diumumkan pada 3 September 2022 lalu. Beberapa masyarakat mengeluhkan kualitas RON 90 ini menurun dibanding sebelum mengalami kenaikan bahkan ada warganet yang menyebut ini memiliki oktan hanya 86.
Nasional
JAKARTA - Bahan Bakar Minyak Pertalite masih saja menjadi polemik setelah kenaikan harga yang diumumkan pada 3 September 2022 lalu. Beberapa masyarakat mengeluhkan kualitas RON 90 ini menurun dibanding sebelum mengalami kenaikan bahkan ada warganet yang menyebut ini memiliki oktan hanya 86.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menanggapi, hingga saat ini pihaknya tak bisa memastikan alat apa yang digunakan untuk menguji Pertalite dalam unggahan yang viral itu.
“Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala,” kata Irto dihubungi TrenAsia pada Senin, 10 Oktober 2022.
- Kisah Sukses UMKM: Dapoer Kemang Mpok Siti, Bermula Dari Usaha Sampingan
- Elon Musk Dikabarkan Menyerah, Saham Twitter Melonjak 23 Persen
- Waspada! Inilah 7 Pekerjaan yang Akan Hilang di Masa Depan
Irto menambahkan, alat yang akurat haruslah mengacu dengan metode ASTRM RON serta metode standar seperti ASTM RON membuat seluruh pengujian bisa divalidasi dan alat yang dipakai selalu dikalibrasi.
Pertamina menegaskan Pertalite yang saat ini dipasaran sudah diuji oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). Maka tuduhan terkait oktan Pertalite rendah dibantah Irto.
Lemigas juga sudah menguji 6 sample Pertalite di SPBU wilayah Jakarta. Seluruh sample menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Adapun Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, Lemigas mengambil sampel Pertalite di 6 SPBU di wilayah Jakarta yaitu SPBU Lenteng Agung, 2 SPBU di Taman Mini, SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter, dan SPBU di S.Parman.
"Sampel BBM Pertalite tersebut kemudian diuji di Balai Besar Pengujian Migas Lemigas Direktorat Jenderal Migas dengan prosedur dan standar pengujian yang baku untuk 19 parameter uji," ujar Tutuka dikutip dari keterangan tertulisnya di laman Lemigas.
Dari hasil pengujian tersebut, terlihat Pertalite di keenam SPBU memenuhi batasan mutu yang ditetapkan. Misalnya angka oktan di SPBU Abdul Muis 90,5, di Sunter 90,1, di S.Parman 90,2. Warnanya pun sama yakni hijau dengan penampilan jernih dan terang. Kandungan sulfur pun masih di bawah ambang batas maksimal yang ditetapkan.
Tutuka menjelaskan semua spesifikasi BBM Pertalite terpenuhi sesuai dengan batasan mutu yang sudah diatur pemerintah.