Karyawan PT Pangan Nusantara, perusahaan distributor makanan beku, yang memperoleh pembiayaan dari PT Alami Fintek Sharia (ALAMI Sharia), sedang memindahkan produk-produk makanan beku ke dalam gudang pendingin yang ada di Jagakarsa, Jakarta, saat kunjungan media pada Senin 30 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

Omzet Naik Berlipat, UMKM Rasakan Manfaat Akses ke Fintech Lending

  •  Ribuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengakui dampak positif pembiayaan dari Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending. Bahkan beberapa diantara

Foto

Panji Asmoro

Ribuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengakui dampak positif pembiayaan dari Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending. Bahkan beberapa diantaranya sebut mengalami peningkatan omset hingga berkali-kali lipat. 

Syarat pengajuan yang mudah tanpa agunan aset dan dana pinjaman capai Rp2 miliar menjadi daya tarik bagi UMKM. Secara bisnis Fintech Lending hadir sebagai solusi keuangan kepada UMKM yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal. Mereka inilah yang masuk ke dalam kategori unbanked and underserved. 

Merujuk penelitian tahun 2023, diperkirakan bahwa kebutuhan pembiayaan untuk UMKM pada tahun 2026 mencapai Rp 4.300 triliun. Namun, ketersediaan dana hanya mampu memenuhi sekitar Rp 1.900 triliun, menyebabkan terjadinya kesenjangan kredit sebesar Rp 2.400 triliun. Gap ini dirasa sangat besar. 

Hingga Agustus 2023, Fintech Pendanaan Bersama atau Fintech Lending telah menyediakan dana sebesar Rp677,51 Triliun, dengan pertumbuhan yang konsisten setiap tahun, tumbuh sebesar 45% pada tahun 2022 dan 112% pada tahun 2021. 

Meskipun situasi ini dianggap sebagian sulit, Fintech Lending melihat sebagai peluang untuk dapat terus berinovasi melayani masyarakat dan membawa dampak langsung bagi perekonomian Indonesia. Kisah-kisah keberhasilan mereka yang peroleh pendanaan melalui Fintech Lending sangatlah banyak. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia