Omzet Platform Jual-Beli Produk Digital Itemku 2020 Meroket 112 Persen
Start up yang berdiri di bawah payung PT Five Jack ini juga meraih lonjakan pengguna baru sebanyak 138%. Sedangkan, rata-rata pengguna aktif bulanan itemku melesat hingga 114% jika dibandingkan dengan 2019.
JAKARTA – Platform jual beli produk digital di Indonesia Itemku mencatat peningkatan jumlah omzet (gross merchandise value/GMV) sebesar 112% sepanjang tahun 2020. Bila dirinci, pertumbuhan transaksi paling tinggi terjadi pada bulan Mei dan Desember.
Start up yang berdiri di bawah payung PT Five Jack ini juga meraih lonjakan pengguna baru sebanyak 138%. Sedangkan, rata-rata pengguna aktif bulanan itemku melesat hingga 114% jika dibandingkan dengan 2019.
Chief Executive Officer (CEO) Itemku, Denis Kim mengatakan, pandemi membuat orang-orang memilih hiburan digital. Pendapatan sebagian masyarakat juga berkurang selama periode itu.
“Pada akhirnya mereka memilih itemku karena kami menawarkan harga yang bagus di pasar hiburan digital,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, Kamis 7 Januari 2021.
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Nvidia Tanam Uang Rp1,4 Triliun Demi Bangun Superkomputer
- Facebook Lakukan Pengujian, Oculus VR Bakal Tak Lagi Bebas Iklan
Nyatanya, konsumsi hiburan digital masyarakat memang mengalami peningkatan pada 2020, terutama sejak adanya pandemi. Layanan streaming Netflix misalnya, mengalami kenaikan jumlah pengguna mencapai 28,06 juta hingga kuartal III tahun lalu.
Jumlah gamer juga mengalami peningkatan serupa, bahkan lebih pesat. Sepanjang 2020, lembaga riset DFC Intelligence menyebut sebanyak 3,1 miliar orang atau sekitar 40% penduduk bumi bermain game. Sekitar 1,42 miliar gamer berasal dari Asia, sedangkan sisanya dari benua lain.
Di Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut bahwa jumlah gamer juga meningkat. Terdapat sekitar 16,5% masyarakat yang memanfaatkan game sebagai sarana hiburan mereka selama masa pagebluk.
Strategi dan Target Itemku
Itemku lantas menerapkan sejumlah strategi khusus guna merespons peningkatan kebutuhan masyarakat akan hiburan digital tersebut.
Salah satunya dengan menambah kategori produk. Beberapa di antaranya adalah kategori non-gaming seperti Netflix, Viu, Spotify, Express VPN, hingga Token PLN.
Terlepas dari itu, Denis bilang bahwa Itemku hanya melakukan hal yang sama seperti masa sebelum adanya pandemi. Sejak dulu, katanya, bisnis dan budaya kerja perusahaan memang berbasis digital.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
“Operasional juga digital, begitu pula dengan cara kami bekerja. Jadi kami beradaptasi dengan cepat dan tetap bekerja sebaik sebelumnya, selama pandemi ini,” tambahnya.
Denis mengaku, pertumbuhan bisnis itemku selama 2020 sudah sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Pada 2021, perusahaan lantas menargetkan pertumbuhan yang lebih pesat lagi.
”Pada 2021 kami juga menargetkan double growth. Untuk tahun ini, strategi kami adalah menyinergikan aspek komersial, komunitas, dan konten,” jelasnya. (SKO)