<p>Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staff Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono saat serah terima black box Flight Data Recorder (FDR) kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Operasi Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Dihentikan

  • Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmi menghentikan operasi pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Operasi dihentikan usai pencarian yang telah telah berjalan dua pekan sejak Sabtu, 9 Januari 2021.

Nasional

Fajar Yusuf Rasdianto

Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmi menghentikan operasi pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Operasi dihentikan usai pencarian yang telah telah berjalan dua pekan sejak Sabtu, 9 Januari 2021.

Budi mengungkapkan, keputusan penghentian ini diambil dengan berbagai pertimbangan mengingat waktu yang sudah terlalu lama untuk mendeteksi keberadan korban. Pencairan sempat direncanakan hanya 7 hari usai kecelakaan, namun akhirnya ditambah 2 kali dengan masing-masing 3 hari.

“Hari ini adalah hari terakhir perpanjangan dan dengan berbagai pertimbangan kami menutup operasi SAR pada hari ini,” jelas Budi, Kamis, 21 Januari 2021.

Untuk menghormati keluarga korban, Tim Gabungan bakal melakukan aksi tebar bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu, pada Jumat, 22 Januari 2021.

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan melayani keluarga korban dengan baik sampai seluruh proses diselesaikan,” ungkap Menhub.

Meski demikian, sambung Budi, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan tetap melanjutkan upaya pencarian kotak hitam (Cockpit Voice Recorder (CVR). Penemuan CVR sangat penting untuk melengkapi hasil investigasi KNKT untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan.

Di sisi lain, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya bersama unsur terkait telah berupaya maksimal dalam melakukan upaya pencarian dan pertolongan. Namun hingga hari ini, Tim SAR gabungan hanya berhasil menemukan dan mengevakuasi bagian tubuh korban dan serpihan pesawat.

Secara rinci, evakuasi berhasil dilakukan kepada 325 kantong bagian tubuh korban, 68 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 kantong bagian pesawat.

“Operasi akan dilanjutkan dengan monitoring/pemantauan secara aktif dan apabila dikemudian hari ada laporan dari masyarakat terkait penemuan korban, kami akan merespon untuk menindaklanjuti,” jelas Kabasarnas.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, KNKT akan tetap melanjutkan pencarian CVR dengan didukung oleh sejumlah unsur terkait seperti : TNI, Polri, Basarnas, Kemenhub, Relawan dan unsur terkait lainnya.

Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan, pihaknya tetap akan mendukung penuh operasi yang dilakukan oleh KNKT dan akan melaporkan jika menemukan jenazah maupun serpihan pesawat.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Rumah Sakit RS Polri Rusdianto mengatakan, telah berhasil mengidentifikasi 43 korban dan sebanyak 32 jenazah sudah diserahkan kepada keluarga korban.

Kemudian, Jasa Raharja sudah memberikan santunan kepada 39 ahli waris, dan Sriwijaya Air sudah memberikan santunan kepada 1 ahli waris dan akan menyusul 5 ahli waris yang akan segera menerima santunan.

Turut hadir bersama Menhub, Kepala RS Polri Rusdianto, Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo dan Dirut Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena.