Operasi Robin Hood: Gerakan Pekerja di Prancis Gratiskan Energi untuk Layanan Publik

JAKARTA - Akhir Januari 2023 lalu Prancis diguncang demonstrasi besar-besaran dari kalangan pekerja. Hal itu menjadi respons atas krisis biaya hidup yang dialami para pekerja akibat inflasi yang naik hingga 7%. Kondisi tersebut membuat harga energi naik 15% sejak awal 2023. 

Para pekerja yang tergabung dalam serikat buruh Confederation Generale du Travail (CGT) kemudian membuat gerakan yang tak biasa sebagai bagian dari aksi protes terhadap pemerintah. Gerakan tersebut bernama operasi “Robin Hood”. 

Layaknya Robin Hood yang membela kalangan lemah, gerakan tersebut menggratiskan suplai energi (listrik, gas dan sebagainya) ke pelayanan publik seperti rumah sakit, sekolah hingga perumahan marjinal. 

Mereka juga menurunkan meteran listrik dan gas pemilik usaha kecil agar tagihannya rendah. Di sisi lain, CGT menghentikan aliran listrik ke kantor anggota parlemen dari partai pengusung Presiden Emmanuel Macron. Hal itu dimungkinkan karena anggota CGT banyak yang bekerja di sektor energi utama seperti jaringan listrik dan kilang minyak. 

• Tertinggi dalam Sejarah, BFI Finance Kantongi Pembiayaan Baru Senilai Rp20 Triliun
• Second Home Visa untuk WNA Mulai Berlaku, Permintaan dan Harga Rumah di Bali Naik Signifikan
• Dirjen Migas Pastikan Pembelian LPG 3 Kg Tidak Dibatasi

Dilansir dari Left Voice, ini bukan kali pertama CGT mengorganisasi aksi strategis di sektor industri. Pada Desember 2020, CGT menyambung kembali listrik ke permukiman marginal dan pinggiran Paris. Awal Januari 2021 CGT tak segan memutus aliran listrik ke kantor serikat yang menolak mogok bernama CFDT.

Seorang anggota CGT, Gwenaël Plagne, mengatakan gerakan tersebut ingin menunjukkan bahwa pekerja memiliki posisi penting dalam relasi ekonomi. 

Tak hanya di sektor energi, pekerja juga memegang kunci di sektor lain seperti transportasi, manufaktur dan lainnya. “Jika kami mau, kami bisa melumpuhkan negara ini,” ujarnya. 

Operasi Robin Hood diharapkan membuka kesadaran bahwa sumber daya bukan untuk mengeruk keuntungan bagi segelintir kalangan, melainkan bagi kesejahteraan pekerja dan masyarakat.