Ilustrasi penggunaan teknologi smart utility di rumah sakit.
Tekno

Operasional Rumah Sakit jadi Lebih Efisien dengan Teknologi Smart Utility

  • IoT mampu meningkatkan otomatisasi di sektor kesehatan, dan mengelola perawatan melalui pemantauan pasien secara real-time dan akses penanganan kesehatan yang cepat.

Tekno

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA—Pengelola rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta, diimbau untuk menerapkan teknologi smart utility dalam operasional agar mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan energi, air, dan sistem utilitas lainnya. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan bahwa layanan kesehatan akan gencar memanfaatkan teknologi pascapandemi COVID-19. Teknologi tersebut antara lain seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), serta big data.

Menurutnya, teknologi itu mampu untuk mengumpulkan serta menganalisis data di sektor kesehatan seperti catatan pasien. Selain itu, big data juga dapat mengelola fasilitas kesehatan.

Adapun IoT mampu meningkatkan otomatisasi di sektor kesehatan, dan mengelola perawatan melalui pemantauan pasien secara real-time dan akses penanganan kesehatan yang cepat.

Melansir laman resmi Link Net, disebutkan bahwa Internet of Things (IoT) telah berkembang dan mampu menghadirkan konsep inovatif semakin dikenal secara luas.

Dengan mengadopsi teknologi smart utility, rumah sakit dinilai dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi, air, dan sumber daya lainnya, mengurangi biaya operasional, dan mengoptimalkan pengelolaan utilitas secara keseluruhan. 

Hal ini juga bakal berkontribusi pada upaya keberlanjutan dan ramah lingkungan rumah sakit, serta memberikan manfaat jangka panjang dalam pengelolaan fasilitas kesehatan ke depan. 

Teknologi smart utility memberikan pemantauan real-time terhadap penggunaan energi di rumah sakit. Sistem ini dapat melacak konsumsi energi di berbagai bagian rumah sakit, seperti gedung, ruang operasi, ruang perawatan, atau fasilitas lainnya. 

Dengan pemantauan yang akurat, rumah sakit dapat mengidentifikasi area yang boros energi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu.

Fitur seperti penjadwalan otomatis, pengaturan suhu, dan penyesuaian cahaya dapat membantu mengoptimalkan penggunaan energi. Sistem ini juga dapat memberikan notifikasi ketika ada masalah atau gangguan pada sistem, sehingga dapat segera diperbaiki untuk menghindari pemborosan energi yang tidak perlu. 

Dengan cara itu, pengelola rumah sakit diharapkan mampu memprediksi kebutuhan utilitas, seperti pola penggunaan kebutuhan energi, air, atau sumber daya dapat direncanakan sehingga bisa dikelola lebih baik.

Pengguna IoT juga diharapkan mampu berkontribusi pada upaya keberlanjutan dan ramah lingkungan rumah sakit, serta memberikan manfaat jangka panjang dalam pengelolaan fasilitas kesehatan.