Seorang Reporter Duduk di Ruang Pengarahan yang Sebagian Besar Kosong Saat Seorang Pejabat Pemerintah Berbicara Masalah Pembuangan Air Limbah (koreatimes.co.kr)
Dunia

Oposisi Korea Dinilai Salah Langkah Soal Isu Limbah Radioaktif

  • Para ahli mengatakan air limbah Fukushima, yang pernah dilihat sebagai masalah utama menjelang pemilihan umum awal tahun depan, tampaknya telah “mati”.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Penyaluran air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit nuklir Fukushima yang rusak akan menghancurkan seluruh industri perikanan di Korea. Hal itu diutarakan Lee Jae-myung, pemimpin oposisi Korea Selatan. Dia bersumpah melakukan upaya maksimal untuk menghentikan praktik Jepang tersebut.

Setelah pemerintah Jepang melanjutkan rencana tersebut pada 24 Agustus, ketua Partai Demokrat Korea (DPK) itu melakukan mogok makan sepekan kemudian. Dia mendesak Presiden Yoon Suk Yeol untuk melakukan lebih banyak untuk melindungi keselamatan publik. “Belum terlambat,” tambahnya.

Tapi sekarang, Lee dan politisi DPK lainnya hampir tidak pernah mengangkat topik tersebut. Perhatian media dan masyarakat tampaknya sudah merosot. Ruang konferensi pers yang sebelumnya penuh dengan wartawan, yang membahas isu pelepasan air limbah Fukushima, sekarang hampir kosong.

“Biasanya, tiga hingga empat wartawan datang untuk pengarahan rutin baru-baru ini,” kata seorang pejabat kepada The Korea Times, Senin, 20 November 2023. Para ahli mengatakan air limbah Fukushima, yang pernah dilihat sebagai masalah utama menjelang pemilihan umum awal tahun depan, tampaknya telah “mati”.

“Untuk tetap menjadi perhatian publik, harus ada perkembangan baru dalam masalah ini. Namun sejauh ini belum ditemukan masalah keamanan,” kata Cho Jin-man, profesor politik dan hubungan internasional di Universitas Wanita Duksung.

“Kekhawatiran publik telah berkurang. Saya percaya sangat tidak mungkin bahwa masalah ini akan muncul kembali sebagai salah satu masalah utama sebelum pemilihan.” Pada Senin, Tokyo Electric Power Company Holdings, operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi yang dilanda tsunami, menyelesaikan pelepasan air limbah ketiganya selama 17 hari. 

“Air tersebut mengandung sekitar 190 becquerels (Bq) tritium per liter, jauh di bawah tingkat yang berpotensi berbahaya, dan diencerkan serta dibuang dengan aman sesuai rencana,” kata Shin Jae-sik, kepala biro darurat radiasi di Komisi Keselamatan dan Keamanan Nuklir, dalam konferensi pers terbaru.

Dengan hasil pengujian yang secara konsisten menunjukkan tidak ada masalah besar, prediksi suram pimpinan DPK tentang industri perikanan ternyata salah. Hal ini melegakan banyak pemilik usaha kecil.

“Sebagai partai yang mempromosikan dirinya sebagai partai untuk rakyat jelata, DPK tahu bahwa mereka dapat menghadapi kemarahan dari banyak pemilik usaha kecil dan lainnya di industri semacam itu, yang memang berada dalam masalah serius ketika masalah itu muncul,” kata Cho, dikutip dari The Korea Times, Selasa, 21 November 2023.

“Jadi lebih baik menyoroti isu-isu seperti inflasi, yang banyak dari basis pendukungnya akan bereaksi lebih sensitif.” Jajak pendapat menunjukkan, mayoritas warga Korea menentang pelepasan air limbah dari Fukushima. Menurut salah satu survei terbaru, dirilis pada 1 September, 72, 4% responden mengatakan mereka menentang pelepasan tersebut.

“Penentangan yang kuat ini mungkin yang memotivasi DPK untuk berusaha keras menyoroti masalah tersebut. Namun mungkin salah untuk berasumsi bahwa para pemilih akan setuju dengan cara DPK menanganinya,” kata Hong Hyeong-sik, seorang analis politik yang menjalankan Hangil Research, sebuah lembaga jajak pendapat.

"Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar pemilih menentang keputusan Jepang untuk melepaskan air radioaktif Fukushima. Tetapi mereka juga tahu ada batasan untuk apa yang dapat dilakukan pemerintah Korea untuk mengubahnya," kata Hong.

"Jika seseorang berasumsi bahwa pemilih akan memilih partai atau orang tertentu hanya karena politisi mengkritik hal-hal yang tidak mereka sukai, itu akan meremehkan pemilih.”