Oppenheimer Sulut Kemarahan Umat Hindu India, Ini Sebabnya
- Film Oppenheimer membuat marah sejumlah umat Hindu di India.
Gaya Hidup
JAKARTA- Film Oppenheimer membuat marah sejumlah umat Hindu di India. Pasalnya, film tersebut menampilkan sejumlah tulisan dan kitab yang dianggap suci oleh umat Hindu.
Mengutip Reuters Selasa, 25 Juli 2023, ada adegan film, tampak pemeran protagonis membacakan sebuah kutipan dari Bhagwad Gita atau dikenal dengan Bharatayudha di Indonesia.
Namun, kitab tersebut dibaca sebelum melakukan hubungan seksual. Padahal, oleh masyarakat India, kitab tersebut dianggap sebagai salah satu buku suci.
- FKG UGM dan Yayasan Senyum Harapan Nusantara Lakukan Operasi Celah Bibir
- Semester Pertama 2023, Penjualan Listrik PLN Capai 137,12 TWh
- Simak Strategi ESG di Bidang Lingkungan yang Diterapkan oleh Merdeka Battery
Adegan ini telah menarik perhatian netizen India. Bahkan, sekelompok orang yang mengaku nasionalis mengatakan hal ini sebagai serangan terhadap agama Hindu.
"Ini harus diselidik dengan segera dan mereka yang terlibat harus dihukum berat. Save Culture Save India Foundation," ujar pejabat pemerintah India, Uday Mahurkar dalam postingannya di Twitter yang telah dibagikan sebanyak 3600 kali.
Menyikapi isu yang beredar, unit lokal produsen film Oppenheimer, Universal Pictures India belum berkomentar.
- Guardian Of The Galaxy Vol.3 Rilis Di Disney Plus, Simak Tanggalnya
- Geliat Pelaku UMKM Kian Meningkat, BRI Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit
- OJK Tetapkan Saham Mandiri Herindo (MAHA) Sebagai Efek Syariah
Pendapatan Oppenheimer di India
Film genre ilmiah besutan Christopher nolan ini dibintangi oleh Cillian Murphy. Ia berperan sebagai sebagai fisikawan AS J. Robert Oppenheimer, yang mengawasi pembuatan bom atom selama Perang Dunia Kedua.
di India, Film ini dinilai oleh Dewan Pusat Sertifikasi Film setempat sebagai tayangan yang butuh bimbingan orang tua untuk penonton berusia di bawah 12 tahun.
Sejak ditayangkan Jumat, 21 Juli 2023, film ini berhasil meraup pendapatan US$7,33 juta atau kisaran Rp110 miliar (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS).