Logo MIND ID
Energi

Optimalkan Hilirisasi Limbah Timah, Sinergi Grup MIND ID Siap Wujudkan Keberlanjutan

  • MIND ID mendukung pemanfaatan limbah dari proses peleburan timah menjadi bahan pelumas. Hal ini diharapkan mampu memberi nilai tamba hilirisasi pertambangan.
Energi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Mining Industry Indonesia atau MIND ID, perusahaan induk BUMN di sektor industri pertambangan, aktif mendorong penggunaan limbah melalui berbagai komitmen berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Langkah yang diambil oleh Grup MIND ID adalah mendukung pemanfaatan limbah dari proses peleburan timah menjadi bahan pelumas, yang memberikan nilai tambah signifikan dalam pengembangan sektor hilirisasi pertambangan.

Salah satu inovasi MIND ID melalui PT Timah Tbk, yang bekerja sama dengan Alfian Ferdiansyah, seorang dosen dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Sinergi tersebut bertujuan dalam memanfaatkan limbah dari proses peleburan timah sebagai bahan aditif dalam lubrikan.

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan sinergi ini untuk meminimalisir atau bahkan menghilangkan limbah yang dihasilkan dari proses produksi pertambangan timah tentunya menjadi bagian penting dalam narasi hilirisasi.

“MIND ID melalui PT Timah terus berkomitmen untuk memberikan nilai lebih untuk Indonesia, salah satunya dengan memanfaatkan limbah peleburan timah," ujar Heri dalam siaran pers, pada Rabu, 08 November 2023. 

Diketahui limbah peleburan timah mengandung sejumlah besar timah oksida (SnO2), yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan nano powder sebagai aditif lubrikan. Nano powder ini dapat menggantikan aditif konvensional yang kurang optimal dalam merespons reaksi kimia dengan substrat pada proses gesekan komponen kendaraan. 

Selain dapat menggantikan aditif konvensional yang belum optimal dalam menanggapi reaksi kimia. Nano powder juga terbukti efektif dalam mengatasi keterbatasan aditif anti aus dan anti gesekan pada komponen kendaraan. 

Menekan Biaya

Menurut Alfian, ide awal penelitian ini muncul karena seringkali terjadi kegagalan komponen kendaraan akibat gesekan berlebihan, yang menyebabkan aus mudah terjadi dan komponen harus diganti karena kerusakan mencapai 82%.

Hal ini diperkuat oleh hasil studi yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa masalah lubrikasi di industri otomotif dapat menyebabkan kerugian hingga US$240 miliar per tahun. Oleh karena itu, industri harus mengalokasikan hingga 15% dari total biaya perawatan untuk mengatasi kerusakan komponen.

Menyadari hal tersebut, Alfian memulai penelitian terkait penggunaan aditif lubrikan berupa SnO2 nano powder yang diperoleh dari limbah peleburan timah. Dia mencatat bahwa dengan manajemen lubrikasi yang tepat, alokasi dana untuk perawatan kendaraan dapat ditekan hingga hanya 2% dari total biaya perawatan.

Inovasi lubrikan nanoteknologi ini merupakan terobosan signifikan dalam industri otomotif. Pemanfaatan limbah peleburan timah tidak hanya dapat mengurangi biaya pengadaan bahan baku, tetapi juga mendukung implementasi sistem ekonomi sirkular dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan.

"Kerja sama dengan PT Timah Tbk telah memungkinkan kami merancang partikel nano oksida SnO2 sebagai aditif pada lubrikan. Yang menarik adalah serbuk nano SnO2 yang kami gunakan disintesis dari limbah hasil peleburan timah, sehingga kita mencapai peningkatan nilai tambah. Inovasi ini juga membuka peluang besar dalam pemanfaatan limbah yang mengandung timah, seperti sampah elektronik," kata Alfian. 

Ia mengatakan pemilihan material nano sebagai aditif lubrikan menjadi lebih unggul dalam mengatasi kelemahan aditif anti aus dan anti gesekan dibandingkan aditif konvensional. Selain itu, kata dia, partikel nano merupakan ukuran yang mencapai nanometer dan menjadi gesekan antarmuka yang paling ideal.

"Riset tentang aditif lubrikan dari limbah peleburan timah ini menjadi sangat menarik karena menggunakan pendekatan nanoteknologi. MIND ID sangat mendorong agar riset ini terus dikembangkan karena memberi banyak manfaat," kata Heri.

Inovasi lubrikan SnO2 nano powder tersebut mendapat penghargaan peringkat dua dalam ajang Think Efficiency 2023--kompetisi besutan Shell Indonesia dan Society Renewable Energy Indonesia, untuk kategori Tribologi. Think Efficiency bertujuan mendorong inovasi efisien berdampak positif di bidang energi, tribologi, juga digitalisasi.