Optimalkan Insentif Pajak, Agung Podomoro Percepat Pembangunan Proyek Properti
- PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) terus berusaha mengoptimalkan insentif pajak yang diberikan pemerintah ke sektor properti. Melalui percepatan pembangunan proy
Industri
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) terus berusaha mengoptimalkan insentif pajak yang diberikan pemerintah ke sektor properti. Melalui percepatan pembangunan proyek-proyek propertinya di berbagai kota, penjualan Agung Podomoro tahun ini melaju semakin kencang. Sampai kuartal III-2021, perusahaan mampu meraih marketing sales diluar PPN senilai Rp1,33 triliun. Sampai akhir tahun Agung Podomoro optimis penjualan rumah tapak dan unit rumah susun baru akan terus membesar.
"Insentif pajak telah mendorong permintaan konsumen properti di berbagai kota meningkat tajam. Untuk mengoptimalkan peluang itu, Agung Podomoro memperceoat pembangunan berbagai proyek rumah tapak dan rumah susun yang siap huni," jelas Marketing Direktur PT Agung Podomoro Land Agung Wirajaya di Jakarta, Senin (29/11).
- Hadapi Ancaman Omicron, Luhut Terbitkan Larangan Masuk RI dan Perketat Karantina
- Bank Victoria (BVIC) Private Placement, Menambah Deretan Bank Yang Tingkatkan Modal Inti
- SMS dan Telpon Sudah Tak Laku, Erick Beberkan Model Baru Bisnis Telkom dan Telkomsel
Sesuai keputusan pemerintah, Fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) diperpanjang hingga Desember tahun 2021. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 103/PMK.010/2021 itu, insentif diberikan untuk penyerahan rumah tapak baru dan unit hunian rumah susun baru.
Insentif diskon pajak berupa fasilitas PPN DTP diberikan 100% untuk rumah atau unit dengan harga jual paling tinggi Rp2 miliar dan 50% untuk rumah atau unit dengan harga jual di atas Rp2 miliar sampai Rp5 miliar.
Agung mengungkapkan, ditengah tantangan pandemi yang masih berjalan, insentif pemerintah tersebut mampu menjadi stimulus yang luarbiasa untuk membangkitkan sektor properti. Dengan berjalannya proyek-proyek properti di berbagai kota, Agung Podomoro juga ikut menggerakkan ekonomi di daerah tersebut.
Di sejumlah kota, sebagian besar konsumen properti APL merupakan pembeli pertama. Hal ini menjadi salah satu indikasi bahwa masyarakat berusaha memaksimalkan insentif pemerintah untuk memiliki hunian. Selain itu, harga properti yang tidak berubah sejak pandemi tahun 2020, memungkinan konsumen untuk mendapatkan hunian dengan biaya yang tetap terjangkau.
Menurut Agung, Saat ini APLN sedang membangun dan mengembangkan berbagai proyek properti dan hunian di sejumlah daerah. Medan melalui proyek Podomoro City Deli, Bandung dengan Podomoro Park, Bogor ada proyek Vimala Hills dan Pomodoro Golf View Cimanggis dan Kerawang mengembangkan proyek Grand Taruma.
Agung Podomoro juga mengembangkan proyek di Batam (Orchard Park), Borneo Bay City (Balikpapan), Grand Madison, Bukit Mediterania (Samarinda) dan terbaru di ibukota Jakarta mulai dijual proyek properti primium yaitu Bukit Podomoro Jakarta.
"Percepatan proyek APL telah meningkatkan serapan tenaga kerja dan perputaran ekonomi di daerah setempat. Besarnya multiplier effect inilah yang menjadikan sektor properti sangat strategis bagi perekonomian," ungkap Agung.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, aktivitas pembangunan perumahan memberikan kontribusi 13,6% pada PDB nasional 2020. Sedangkan dari sisi pengeluaran, setiap pembangunan atau penjualan rumah tinggal tercatat di Investasi (PMTB) bangunan, porsinya mencapai 14,46% PDB Nasional 2020. Dari sisi tenaga kerja, sektor perumahan memiliki tenaga kerja hampir 8,5 juta orang atau 6,59% dari total tenaga kerja nasional pada tahun 2020.
"Selama lebih dari setengah abad mewarnai industri properti nasional, Agung Podomoro percaya bahwa kebangkitan sektor properti akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi. Berbagai segmen dan golongan masyarakat dapat menikmati dampak dari perputaran ekonomi melalui proyek-proyek yang dibangun. Kami berharap pandemi ini segera berakhir, sehingga properti dan ekonomi kembali pulih untuk Indonesia yang lebih baik," ujar Agung.