Wakil Menteri BUMN II - Kartika Wirjoatmodjo
Nasional

Optimalkan Penggunaan Produk Dalam Negeri, BUMN Borong Produk UMKM Rp24,4 Triliun

  • Kementerian BUMN terus mendorong optimalisasi penggunaan produk dalam negeri (PDN) yang kini kian menunjukkan tren yang positif.

Nasional

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - Kementerian BUMN terus mendorong optimalisasi penggunaan produk dalam negeri (PDN) yang kini kian menunjukkan tren yang positif.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, bahwa hingga November 2022 BUMN telah melakukan belanja kepada UMKM yang tercatat di PaDi UMKM mencapai Rp24,4 trilun.

PaDi UMKM atau Pasar Digital UMKM adalah sebuah platform hasil besutan Telkom Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Platform ini dibentuk untuk mempertemukan BUMN dan UMKM dengan harapan dapat mengoptimalkan, mempercepat serta mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM.

"Hal ini selaras dengan Inpres Nomor 2 Tahun 2022 yang mendorong Kementerian/Lembaga/Pemda serta BUMN untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri (PDN) termasuk produk UMKM," kata Tiko sapaan akrabnya dalam acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia pada Selasa malam, 13 Desember 2022.

Tiko juga melanjutkan, setidaknya ada empat aspek peran BUMN dalam pengembangan UMKM, yaitu pembinaan UMKM naik kelas, penyediaan akses pembiayaan, pelibatan UMKM dalam rantai pasok (baik selaku offtaker maupun supplier), serta perluasan akses pasar bagi UMKM.

Sepanjang gelaran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang sudah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 silam, terdapat lonjakan penambahan lebih dari 12,6 juta pengusaha yang membuka toko online-nya di platform marketplace.

Kini, tercatat lebih dari 21 juta UMKM yang sudah bergabung ke dalam ekosistem digital nasional. Selain itu, sudah ada 25 provinsi di Indonesia yang menggelar rangkaian kegiatan digitalisasi UMKM ini.

Dalam catatan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), penjualan produk lokal selama gelaran pesta diskon tahunan (Harbolnas) pasca pandemi meningkat signifikan. Pada Harbolnas 2021 lalu, tercatat total transaksi mencapai Rp18,1 triliun dengan penjualan produk lokal mencapai Rp8,5 triliun.