<p>Karyawan melintas dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

January Effect Bawa IHSG Meroket 2,1 Persen Tembus 6.100, Saham-Saham Ini Cuan Gede

  • Mengawali awal tahun dengan optimisme, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil meroket 125,82 basis poin atau 2,1% ke level 6.104,89. Indeks kembali menembus level psikologis 6.000, setelah sebelumnya sempat terpuruk ke level 5.979,07 pada perdagangan akhir tahun lalu, Rabu, 30 Desember 2020.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Mengawali awal tahun dengan optimisme January Effect, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil meroket 125,82 basis poin atau 2,1% ke level 6.104,89. Indeks kembali menembus level psikologis 6.000, setelah sebelumnya sempat terpuruk ke level 5.979,07 pada perdagangan akhir tahun lalu, Rabu, 30 Desember 2020.

Saham-saham di sektor pertambangan, agrobisnis, dan infrastruktur menjadi pendorong laju indeks dengan penguatan masing-masing 3,95%, 3,9%, dan 3,63%. Emiten-emiten big caps di indeks LQ45 turut menjadi pengerek laju indeks dengan penguatan sebesar 2,54%.

Sepanjang perdagangan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan total transaksi saham Rp14,3 triliun. Sementara volume transaksi mencapai 22,2 miliar saham dan frekuensinya terjadi hingga 1,2 juta kali.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, penguatan IHSG terjadi lantaran optimisme investor terhadap rilis data ekonomi Asia. Terbukti, hampir semua bursa di Asia hari ini juga turut mengalami penguatan.

Hang Seng Index (Hong Kong) menguat 0,89%, Shanghai Composite Index (Shanghai) naik 0,86%, dan Straits Times Index (Singapura) melaju 0,53%. Hanya Nikkei 225 Index (Tokyo) saja yang mengalami pelemahan 0,68%.

Di samping itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga turut berperan dalam mendorong laju indeks hari ini.

“Pergerakan rupiah yang saat ini di bawah Rp14.000 dan rilis data fundamental dari Indonesia yang cukup positif mengiringi penguatan IHSG pada hari ini,” terang Nico dalam riset hariannya, Senin, 4 Januari 2020.

Berdasarkan data RTI Business, penguatan IHSG juga rupanya cukup terbantu dengan tingginya aksi beli asing. Tercatat, hari ini asing mampu membukukan total net buy Rp344,36 miliar.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi buruan investor asing dengan total net buy Rp72 miliar. Kemudian, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang membukukan net buy Rp71,2 miliar.

Sebaliknya, asing justru banyak melepas saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) dengan total net sell Rp18,4 miliar. Lalu, PT United Tractors Tbk (UNTR) yang mencatatakan net sell Rp14,9 miliar.

Di jajaran top gainers, saham PT Indosat Tbk (ISAT) menduduki posisi pertama dengan peningkatan harga saham 750 poin atau 14,85% ke level Rp5.800 per lembar. Didampingi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) yang melesat 255 poin atau 13,18% ke level Rp2.190 per lembar. (SKO)

Berikut 10 saham paling cuan Senin, 4 Januari 2020:
  • ISAT: 14,85%
  • ANTM: 13,18%
  • BNII: 12,72%
  • DKFT: 8,99%
  • TINS: 8,75%
  • ENRG: 8,53%
  • INCO: 7,84%
  • MEDC: 7,63%
  • MDKA: 6,58%
  • MDKA: 6,58%
  • WSBP: 6,57%