Maria Branyas.jpg
Dunia

Orang Tertua di Dunia Meninggal di Spanyol pada Usia 117 Tahun

  • “Kematian akan mendapati saya lelah karena telah hidup begitu lama, tetapi saya ingin kematian mendapati saya tersenyum, bebas, dan puas.”

Dunia

Amirudin Zuhri

MADRID-Maria Branyas, orang tertua di dunia yang masih hidup telah meninggal di panti jompo Spanyol pada usia 117 tahun. Ia hidup melalui dua perang dunia dan berbagai peristiwa penting dalam sejarah.

Seorang juru bicara panti jompo dan akun media sosial resminya mengatakan pada hari Selasa 20 Agustus 2024 bahwa Branyas meninggal dunia saat tidur. “

Maria Branyas telah meninggalkan kita. Ia meninggal sesuai keinginannya: dalam tidurnya, dengan tenang dan tanpa rasa sakit,” demikian pengumuman di akun media sosialnya yang dikelola oleh putrinya. Biografinya di X,  berbunyi “Saya sudah tua, sangat tua, tetapi saya bukan orang bodoh.”

Branyas menduga bahwa ia berada di akhir hidupnya awal minggu ini. Dia menyatakan dalam sebuah posting media sosial bahwa “Saya merasa lemah. Waktunya akan tiba. Jangan menangis, saya tidak suka air mata…. Anda tahu saya, ke mana pun saya pergi, saya akan bahagia.”

Lahir di San Francisco, California, pada tanggal 4 Maret 1907, Branyas pindah bersama keluarganya ke wilayah Spanyol Catalonia ketika ia berusia tujuh tahun. Dia menghabiskan sisa hidupnya di sana, menjalani pandemi flu Spanyol tahun 1918, perang saudara berdarah di negara itu tahun 1936-1939, kedua perang dunia, dan pandemi COVID-19 baru-baru ini.

Branyas menghubungkan umur panjangnya dengan ketertiban, ketenangan, hubungan baik dengan keluarga dan teman, kontak dengan alam, kestabilan emosi, tidak ada kekhawatiran, tidak ada penyesalan, banyak hal positif, dan menjauhi orang-orang beracun.

Saat berusia 117 tahun, Guinness mengidentifikasi Branyas sebagai orang tertua ke-12 yang tercatat dalam sejarah. Orang tertua adalah seorang wanita Prancis bernama Jeanne Calment yang hidup hingga usia 122 tahun dan 164 hari.

“Suatu hari nanti, saya tidak tahu, tetapi sudah sangat dekat, perjalanan panjang ini akan berakhir,” tulis Branyas beberapa hari lalu. “Kematian akan mendapati saya lelah karena telah hidup begitu lama, tetapi saya ingin kematian mendapati saya tersenyum, bebas, dan puas.”