
Oreshnik, Inilah Rudal Misterius yang Digunakan Putin Menyerang Ukraina
- Putin menegaskan sistem pertahanan udara modern yang ada di seluruh dunia, termasuk sistem pertahanan rudal yang dibuat oleh Amerika di Eropa, tidak dapat mencegat rudal semacam itu
Tekno
JAKARTA- Rusia menyerang Ukraina dengan sebuah rudal misterius. Laporan awal menyebutkan rudal tersebut adalah rudal balistik antarbenua (ICBM). Segera Presiden Rusia Vladimir Putin membantahnya.
Putin menegaskan senjata yang digunakan bukan rudal balistik antarbenua atau ICBM. Putin mengatakan pasukan negaranya menembakkan rudal hipersonik jarak menengah yang sebelumnya tidak diketahui. Rudal itu dikatakan bernama Oreshnik.
Pihak berwenang Ukraina awalnya mengklaim bahwa senjata yang ditembakkan Rusia hari ini adalah ICBM. Laporan selanjutnya yang mengutip pejabat pemerintah Amerika yang tidak disebutkan namanya mengatakan, senjata tersebut sebenarnya adalah rudal balistik jarak menengah (IRBM). Meski demikian Pentagon menyebut desain baru ini didasarkan pada rudal balistik RS-26 Rubezh.
RS-26 secara resmi dikategorikan sebagai ICBM. Tetapi para ahli telah lama menilai bahwa itu lebih mungkin merupakan IRBM. Untuk diketahui rudal balistik jarak pendek (MRBM) rudal balistik jarak menengah (IRBM) dan ICBM dikategorikan berdasarkan jangkauan maksimumnya. MRBM berada dalam kisaran jangkauan 1.000 hingga 3.000 kilometer. MRBM antara 3.000 hingga 5.500 kilometer, dan lebih dari 5.500 kilometer masuk kelas ICBM.
- Link Live Streaming Leicester City Vs Chelsea di Liga Inggris
- Saham LQ45 Ditutup Melesat, BRIS dan GOTO Perkasa
- Wapres Minta Dihapus, Ini Sejarah Sistem Zonasi dalam PPDB
Putin mengatakan menanggapi penggunaan persenjataan Amerika dan Inggris pada tanggal 21 November 2024, angkatan bersenjata Rusia melakukan serangan gabungan. Sasarannya adalah salah satu fasilitas kompleks industri pertahanan Ukraina.
Dalam pidato yang disiarkan televisi dia mengatakan serangan ini termasuk menguji salah satu sistem rudal jarak menengah terbaru Rusia dalam kondisi pertempuran. “Dalam hal ini, rudal balistik yang dilengkapi dengan teknologi hipersonik non-nuklir yang disebut sebagai Oreshnik,” katanya.
Penggunaan rudal baru ini selanjutnya akan ditentukan berdasarkan ancaman terhadap keamanan terhadap Rusia. Dia juga mengaskan dalam memilih target untuk sistem seperti Oreshnik Rusia akan memastikan bahwa warga sipil, serta warga negara sahabat yang berada di area tersebut disarankan untuk meninggalkan zona bahaya potensial terlebih dahulu.
“Pengumuman akan dilakukan secara terbuka, di depan umum, dan atas dasar pertimbangan kemanusiaan. Kami tidak akan khawatir pengumuman tersebut akan mendapat membuat musuh berusaha mencegat rudal tersebut,” tambahnya.
Kecepatan 10 Mach
Putin mengatakan Oreshnik memiliki kecepatan puncak 10 Mach atau 12.348 km per jam. Tetapi tidak memberikan rincian lain tentang senjata tersebut. Dia juga tidak menyebutkan adanya hubungan dengan RS-26. Rudal yang pengerjaannya ditangguhkan secara publik pada tahun 2018 .
Citra dari serangan terhadap Ukraina tampak menunjukkan enam hulu ledak turun ke sasaran dan mengakibatkan beberapa ledakan.
Di bagian lain Wakil juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan IRBM ini didasarkan pada model rudal balistik antarbenua RS-26 Rubezh milik Rusia.
Singh menambahkan bahwa pemerintah AS telah diberitahu tentang peluncuran tersebut sebelumnya melalui saluran Pengurangan Risiko Nuklir. Hal ini bertentangan dengan pernyataan terpisah dari Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov yang mengatakan Rusia tidak memiliki kewajiban untuk membuat pemberitahuan sebelum peluncuran senjata jarak menengah.
- 10 Rekomendasi Platform Nonton Film Indonesia yang Aman dan Legal
- ICBP hingga GOTO Nangkring di Pembukaan LQ45 Hari Ini
- ADRO Bagi Dividen Rp41,7 Triliun, Saratoga Dapat Berapa?
Seorang pejabat Amerika lainnya kepada the War Zone mengatakan rudal yang diluncurkan masih bersifat eksperimental. Meskipun dia menanggapi semua ancaman terhadap Ukraina dengan serius, penting untuk mengingat beberapa fakta penting. “Rusia kemungkinan hanya memiliki beberapa rudal eksperimental ini,” katanya.
RS-26 sendiri dilaporkan merupakan turunan yang lebih kecil dari ICBM RS-24 Yars . Rubezh juga dipahami memiliki konfigurasi multiple independent targeted reentry vehicle (MIRV). Dan dikaitkan di masa lalu dengan pengembangan kendaraan pendorong-luncur hipersonik Avangard . Rusia telah secara terbuka menempatkan Avangard dalam konfigurasi berbasis silo menggunakan pendorong roket ICBM. Kendaraan pendorong-luncur hipersonik menawarkan kemampuan yang sangat sulit untuk dipertahankan.
Apakah Oreshnik membawa re-entry vehicle standar, kendaraan manuver, atau kendaraan pendorong-luncur hipersonik sejati masih belum diketahui. Rudal balistik yang lebih besar secara umum biasanya mencapai kecepatan hipersonik.
Sebuah gambar yang dikatakan menunjukkan sepotong Oreshnik setelah serangan tampaknya merupakan bagian yang juga ditemukan di rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam Bulava. Juga terkait dengan produksi komponen untuk rudal balistik strategis Rusia lainnya.
Terlepas dari konfigurasi dan kemampuan pastinya, penggunaan Oreshnik merupakan contoh terbaru Rusia menggunakan perang di Ukraina untuk menunjukkan sistem persenjataan baru dan canggih. Perang tersebut telah menyaksikan penggunaan operasional pertama rudal balistik yang diluncurkan dari udara Kinzhal dan rudal jelajah hipersonik yang diluncurkan dari laut Zircon.
Selain itu, pengenalan senjata hipersonik baru ini dilakukan di tengah upaya berkelanjutan untuk memperkuat pertahanan udara dan rudal Ukraina. Sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot yang dipasok Barat diklaim efektif terhadap Kinzhal, serta rudal balistik yang diluncurkan dari darat. Pada kecepatan puncak 10 Mach, Oreshnik akan bergerak lebih cepat daripada sistem seperti Patriot yang dapat mencegatnya dengan andal.
Putin menegaskan sistem pertahanan udara modern yang ada di seluruh dunia, termasuk sistem pertahanan rudal yang dibuat oleh Amerika di Eropa, tidak dapat mencegat rudal semacam itu. “Itu tidak mungkin," tegas Putin membanggakan Oreshnik.
Menggunakan kemampuan eksperimental seperti Oreshnik juga jelas dimaksudkan untuk mengirim pesan yang lebih luas kepada para dermawan asing Ukraina.
Pejabat Amerika mengatakan Ukraina telah menahan serangan yang tak terhitung jumlahnya dari Rusia. Termasuk dari rudal dengan hulu ledak yang jauh lebih besar daripada senjata terbaru ini.
Dia menegaskan Rusia mungkin berusaha menggunakan kemampuan ini untuk mencoba mengintimidasi Ukraina dan para pendukungnya. Atau menarik perhatian di ruang informasi.
“Tetapi itu tidak akan menjadi pengubah permainan dalam konflik ini,” katanya. Pejabat itu menambahkan Amerika memberi pengarahan kepada Ukraina dan sekutu serta mitra dekat dalam beberapa hari terakhir tentang kemungkinan penggunaan senjata ini oleh Rusia. Ini untuk membantu mereka bersiap.