Ilustrasi asuransi.
IKNB

Outlook Industri Asuransi dan Dana Pensiun 2025: Peluang dan Sektor Unggulan

  • Program-program terbaru pemerintah, seperti pembangunan fasilitas kesehatan, infrastruktur pendidikan, dan perumahan rakyat, menciptakan peluang besar bagi industri asuransi.

IKNB

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi katalis utama bagi industri asuransi dan dana pensiun. 

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, kedua sektor ini memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Ogi menjelaskan program-program terbaru pemerintah, seperti pembangunan fasilitas kesehatan, infrastruktur pendidikan, dan perumahan rakyat, menciptakan peluang besar bagi industri asuransi. 

“Industri asuransi dapat mendukung dan menopang program-program tersebut,” ujar Ogi melalui jawaban tertulis, dikutip Rabu, 18 Desember 2024.

Salah satu sektor yang menjadi fokus adalah asuransi kesehatan. Pertumbuhan sektor kesehatan yang pesat memerlukan dukungan dari asuransi jiwa dan kesehatan. Ogi menekankan pentingnya penguatan prudential underwriting dan peran medical advisory board dalam proses klaim asuransi kesehatan.

Selain itu, sektor asuransi mikro juga memiliki potensi besar untuk mendukung program intensifikasi pangan yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.

Dana Pensiun: Pertumbuhan Konsisten di Atas 10%

Menurut data OJK, aset dana pensiun, baik wajib maupun sukarela, tumbuh konsisten dengan tingkat pertumbuhan dua digit sebesar 10,35% (year-on-year/yoy) per Oktober 2024. Angka ini melanjutkan tren positif dari tahun sebelumnya.

“Kami optimis terhadap potensi pertumbuhan dana pensiun pada tahun 2025, didukung oleh perluasan cakupan kepesertaan oleh BPJS Ketenagakerjaan serta peran penting dana pensiun sebagai investor institusional,” ungkap Ogi.

Program pensiun wajib yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri menjadi motor utama pertumbuhan ini. 

Ogi menjelaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah peserta, termasuk kampanye kesadaran dan kemudahan pendaftaran bagi pekerja formal maupun informal.

“Semakin banyak pekerja yang terdaftar, maka kontribusi yang masuk ke program pensiun juga akan meningkat,” jelas Ogi. 

Perluasan kepesertaan ini sejalan dengan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 untuk menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan kesejahteraan masyarakat.

Proyeksi Investasi di Tengah Suku Bunga Tinggi

Ogi juga menggarisbawahi bahwa pertumbuhan investasi dana pensiun didukung oleh suku bunga yang masih tinggi. Mayoritas investasi program pensiun ditempatkan pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan deposito.

“Dana pensiun akan terus berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi yang dilakukan oleh program pensiun,” tambahnya.