Oversubscribed, Rights Issue Medco Energy (MEDC) Milik Arifin Panigoro Raup Rp1,78 Triliun Bikin Saham Melejit
Penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) itu cukup laris manis dengan adanya kelebihan pemesanan alias oversubscribed hingga 453%. Namun akhirnya, penerbitan saham lewat rights issue ini hanya diborong oleh 98% pemegang saham.
Industri
JAKARTA – Emiten minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) milik konglomerat Arifin Panigoro sukses mendapatkan tambahan dana melalui penerbitan saham baru lewat right issue Rp1,78 triliun atau lebih dari US$122 juta.
Penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) itu cukup laris manis dengan adanya kelebihan pemesanan alias oversubscribed hingga 43%. Penerbitan saham lewat rights issue ini diborong oleh 98% pemegang saham.
Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro pun menyampaikan apresiasinya terhadap para investor terkait kepercayaannya untuk membeli saham MEDC. Dia berjanji bakal terus menggenjot kinerja perusahaan untuk dapat meningkatkan valuasi nilai yang telah dimiliki investor.
“Penetapan harga right issue memungkinkan pemilik saham untuk menerima manfaat dari kesuksesaan perusahaan saat ini dan turut pula menguatkan struktur modal Medco dalam menyongsong situasi penuh ketidakpastian,” tutur Hilmi dalam keterangan resmi, Jumat 25 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dalam pemberitaan sebelumnya, MEDC mengumumkan bakal menerbitkan 7,5 miliar saham atau 41,85% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Terbatas (PUT) III. Aksi ini bakal dilakukan dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias right issue.
Nominal saham baru ini dipatok Rp25 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp250 per lembar. Artinya, total dana yang ditargetkan senilai Rp1,87 triliun. Nantinya, setiap pemegang 5 lembar saham akan mendapatkan 2 HMETD.
Saham Medco Melejit
Pemegang saham utama perseroan, PT Medco Daya Abadi Lestari yang mengempit 50% telah menyatakan komitmen menyerap HMETD. Medco Daya Abadi yang menggenggam 8,95 miliar saham akan menyerap HMETD maksimum 3,58 miliar lembar setara Rp895,9 miliar.
Medco Daya Abadi sudah menyiapkan dana yang disimpan di Bangkok Bank Public Company Ltd., di Singapura senilai US$64,9 juta. Kemudian, Diamond Bridge Pte. Ltd., yang menggenggam 21,38% saham MEDC juga akan mengeksekusi HMETD.
Pun demikian dengan, pemilik 3,83 miliar lembar saham MEDC akan menyerap 1,53 miliar HMETD dengan nilai Rp383,06 miliar. Diamond Bridge sudah menempatkan dana di Bangkok Bank Singapura sebesar US$27,02 juta.
Setelah rights issue, struktur pemegang saham Medco Energy bakal terdiri dari PT Medco Daya Abadi Lestari (50,05%), Diamond Bridge Pte. Ltd., (21,40%), PT Medco Duta (0,19%), PT Multifabrindo Gemilang (0,04%), dan masyarakat (28,06%).
Kesuksesan rights issue Medco Energy, membuat saham MEDC pada perdagangan Jumat, 25 September 2020 melejit. Saham MEDC ditutup naik 3,33% sebesar 12 poin ke level Rp372 per lembar. Kapitalisasi pasar saham MEDC mencapai Rp9,32 triliun.
Seperti diketahui, Medco Energy adalah perusahaan migas milik konglomerat Arifin Ponigoro. Arifin yang kini menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tercatat sebagai orang paling kaya ke-45 di Indonesia versi majalah Forbes 2019 dengan kekayaan US$670 juta setara Rp9,7 triliun. Selain Medco Energy, Arifin juga pemilik tambang emas Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara (NNT) lewat PT Amman Mineral Nusa Tenggara. (SKO)