OYO Raih Pendanaan Jumbo Rp8,71 Triliun dari Investor Global
- OYO mengumumkan telah meraih pendanaan kredit berjangka dalam bentuk Term Loan B sebesar US$600 juta setara Rp8,71 triliun (kurs Rp14.517 per dolar AS) dari sejumlah investor institusi global.
Fintech
JAKARTA – OYO mengumumkan telah meraih pendanaan kredit berjangka dalam bentuk Term Loan B sebesar US$600 juta setara Rp8,71 triliun (kurs Rp14.517 per dolar AS) dari sejumlah investor institusi global.
Total pendanaan yang diraih ini lebih tinggi 1,7 kali lipat dari target awal (oversubscribed), dengan komitmen mencapai hampir US$1 miliar dari investor institusi. Pendanaan ini meningkat sebesar 10% menjadi US$660 juta.
“Kami sangat senang dengan respons luar biasa dari para investor institusi global terkemuka terhadap putaran pendanaan TLB perdana kami meskipun di tengah kondisi pandemi,” kata Group Chief Financial Officer OYO, Abhishek Gupta dilansir dari keterangan resmi, Sabtu 17 Juli 2021.
- Turbulensi Keuangan Garuda Indonesia
- Booming Tren Daring (Serial 4): Peluang Kerja di Era Digital
- BEI Kocok Ulang Daftar Indeks Saham LQ45, ARTO dan BRIS Berpotensi Masuk?
Sementara itu, margin suku bunga diturunkan sebesar 25 basis poin dari Initial Pricing Guidance. OYO menyampaikan, akan memanfaatkan pendanaan kredit berjangka ini untuk mempercepat penyelesaian kredit berbiaya tinggi, memperkuat balance sheet dan tujuan bisnis lainnya, termasuk investasi di teknologi produk.
Moody’s and Fitch telah memberikan rating B3 dan B terhadap kredit dengan jaminan ini. Kedua institusi tersebut juga yakin terhadap proyeksi OYO ke depan, berdasarkan model bisnis OYO serta profil keuangannya yang mampu bertahan dengan potensi yang signifikan.
“Kami juga berterima kasih terhadap kepercayaan investor dalam mendukung misi OYO untuk memberikan nilai lebih bagi para pemilik serta operator hotel di seluruh dunia.”
Ini membuktikan, lanjut Gupta, kekuatan dan kesuksesan produk OYO, sekaligus fundamental perusahaan yang kuat dan potensial. OYO saat ini didukung dengan permodalan yang baik dan di jalur yang tepat untuk menuju profitabilitas.
“Dua market terbesar kami telah menunjukkan profitabilitas bahkan di tengah tantangan ekonomi akibat COVID-19,” sambung Dr. W. Steve Albrecht, anggota Board of Directors and Chairman of the Audit Committee OYO.
OYO Rooms, umumnya dikenal sebagai OYO, adalah jaringan layanan perhotelan dan hotel hemat di India. Didirikan pada 2013 oleh Ritesh Agarwal dan sejak itu berkembang menjadi sekitar 8.500 hotel di kota-kota di India, Malaysia, Nepal, Tiongkok, dan Indonesia.
Kini, OYO menyandang status start up unicorn yang merupakan agregator hotel-hotel murah dari India. Pada 2015, muncul start up yang terinspirasi Oyo, seperti Airy, Nida Rooms, Zenrooms, dan Reddoorz.
Pada 25 September 2018, Oyo mendapat suntikan dana sebesar US$1 miliar setara Rp14 triliun, dari SoftBank Vision Fund, Sequoia Capital, dan Lightspeed Venture Partners.