PaDi UMKM Luncurkan Fitur PO Financing, Solusi Dana Segar hingga Rp2 Miliar
- PaDi UMKM yang berada di bawah payung Leap-Telkom Digital (Leap) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berupaya mengakomodasi permintaan dan kebutuhan pendanaan UMKM di Indonesia.
Makroekonomi
JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM) sebuah marketplace yang dikhususkan untuk pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah, memperkenalkan fitur terbaru, yakni Pre-Order (PO) Financing.
Fitur PO Financing dihadirkan sebagai solusi bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan dana segar hingga Rp2 miliar. Fitur tersebut adalah kolaborasi antara PaDi UMKM dan Investree, sebuah platform fintech-marketplace lending terkemuka di Indonesia.
Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan PaDi UMKM yang berada di bawah payung Leap-Telkom Digital (Leap) berupaya mengakomodasi permintaan dan kebutuhan pendanaan UMKM di Indonesia.
- Kemenhub Siapkan 90 Bus Mudik Gratis Saat Libur Nataru, Ini Rutenya
- BPK Temukan Problem Kronis di 11 BUMN
- Kasus Pelanggaran Etik, Firli Diperiksa 2 Jam oleh Dewas KPK
Sebab, merujuk data lembaga konsultan EY Parthenon Indonesia memproyeksikan total kebutuhan pembiayaan UMKM nasional pada 2026 akan mencapai Rp4.300 triliun. Tak ayal, fitur PO Financing menjadi solusi yang efektif bagi pelaku UMKM untuk memperoleh pinjaman produktif hanya dengan memiliki dokumen pre-order aktif.
“Melalui PaDi UMKM, Telkom berupaya membantu UMKM di Indonesia naik kelas. Caranya dengan membantu UMKM menjangkau pasar-pasar baru, menjembatani UMKM bertransaksi dengan BUMN, serta memberikan solusi permodalan yang mudah dan syaratnya gak ribet,” ujarnya dalam siaran pers, pada Selasa, 05 Desember 2023.
Dengan memanfaatkan fitur PO Financing, pelaku usaha memiliki kesempatan untuk memperoleh pinjaman produktif hingga Rp2 miliar dengan masa tenor 7-90 hari. Langkah ini mencerminkan tekad PaDi UMKM untuk mendukung eksistensi dan produktivitas pelaku UMKM di ranah digital.
Ia menerangkan proses pengajuan pinjaman ini dirancang agar tidak memberatkan pelaku usaha, hanya dengan menunjukkan nomor PO yang tercatat di platform PaDi UMKM, dan pinjaman dapat dikembalikan saat pembayaran pesanan yang diproses telah selesai (disbursement).
Sebelumnya, PaDi UMKM telah menawarkan solusi permodalan melalui fitur Invoice Financing, yang membantu UMKM dalam mengelola bisnis dengan sistem pembayaran tempo. Dalam fitur ini, pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman produktif dengan menggunakan invoice aktif yang masih dalam jangka waktu tempo.
Transaksi Tembus Rp68 Miliar
Hingga saat ini, lebih dari 2.200 pengajuan permodalan telah tercatat di fitur Invoice Financing PaDi UMKM, dengan total dana yang telah disalurkan kepada pelaku UMKM mencapai lebih dari Rp68 miliar.
“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pinjaman tersebut sangat bersahabat bagi pelaku usaha, memungkinkan mereka untuk tetap produktif sambil menunggu pembayaran pesanan yang sedang diproses,” terangnya.
Ia menambahkan untuk tingkat bunga yang dikenakan hanya sekitar 1-1,5% per bulan, sehingga tidak memberikan beban berlebihan kepada pelaku usaha. Selain itu, proses pengajuan pinjaman juga cukup mudah tanpa memerlukan jaminan, hanya dengan menunjukkan invoice aktif yang tercatat di platform PaDi UMKM.
Sementara itu, Gross Merchandise Value (GMV) atau pendapatan total (revenue) dari penjualan ritel online barang-barang sendiri, PaDi UMKM berhasil mencetak pendapatan lebih dari Rp4,4 triliun sepanjang tahun ini.