Pabrik Baru IBC akan Pasok Baterai untuk 150.000 Mobil Hyundai dan Kia Per Tahun
- Pabrik baterai listrik milik PT Indonesia Battery Corporation dan Konsorsium LG akan memasok baterai untuk 150.000 mobil listrik produksi pabrikan Korea Selatan, Hyundai dan Kia.
Industri
JAKARTA – Pabrik baterai listrik milik PT Indonesia Battery Corporation dan Konsorsium LG akan memasok baterai untuk 150.000 mobil listrik produksi pabrikan Korea Selatan, Hyundai dan Kia.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut pada Rabu pagi, 15 September 2021. Pabrik ini akan dibangun di Karawang New Industry City, Karawang, Jawa Barat.
“Hyundai Motor Group terus fokus mengembangkan kemampuannya agar dapat menjadi pemimpin global di pasar kendaraan listrik, yang mana menjadi kunci daya saing di masa depan. Keberadaan pabrik ini adalah bagian dari upaya tersebut,” ujar Chairman Hyundai Motor Group dalam siaran pers, Rabu, 15 September 2021.
Pabrik sel baterai ini akan membantu Hyundai Motor Group untuk mendapatkan pasokan sel baterai agar dapat memenuhi permintaan kendaraan listrik yang semakin meningkat.
Sel baterai yang diproduksi di Karawang ini akan diaplikasikan pada model kendaraan listrik milik Hyundai Motor dan Kia yang dibangun di atas platform khusus kendaraan listrik dari Hyundai Motor Group, yaitu Electric-Global Modular Platform (E-GMP).
- Dukung UMKM, Bos Shopee Ungkap Penjualan Cross Border Sudah Kurang dari 3 Persen
- Perluas Portofolio di Industri Digital, Saratoga (SRTG) Investasi Langsung di SIRCLO
- BSI Yakin Aturan Rasio Kredit UMKM Kian Cerahkan Ekonomi UmatPabrik ini akan memulai produksi pada 2024 dengan kapasitas tahunan mencapai 10 GWh sel baterai. Kapasitas tersebut cukup untuk kebutuhan lebih dari 150.000 kendaraan listrik baterai berbasis E-GMP.
“Dimulai dari kehadiran pabrik ini, ekosistem kendaraan listrik akan dapat sukses terbangun di Indonesia seiring dengan pengembangan dari berbagai industri terkait,” tambah Euisun.
Lebih jauh lagi, Euisun pun berharap Indonesia dapat memainkan peran penting di pasar kendaraan listrik di Asia Tenggara.
“Bersama-sama, melalui kemitraan joint venture ini, kita telah selangkah lebih maju dalam membangun rantai pasokan komprehensif kendaraan listrik yang pertama di dunia,” ujar President & CEO LG Energy Solution Kim Jong Hyun.
Jong Hyun mengatakan pihaknya akan melakukan yang terbaik untuk mengembangkan fasilitas manufaktur sel baterai bersama ini agar menjadi basis utama dalam memenangkan pasar kendaraan listrik global.
Pada Juli lalu, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan pemerintah Indonesia dalam mendirikan joint venture (JV) yang membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia.
Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution mengumumkan nilai investasi yang mencapai total US$1,1 miliar ke dalam JV tersebut. Masing-masing perusahaan memegang nilai saham atau kepemilikan sebesar 50%.
- Bank Mandiri Buka Peluang Akuisisi Bank Digital
- Situs Film Gratis Selain Netflix dan Hotstar, Pengganti IndoXXI, LK21, dan Layarkaca21 Terbaru!
- Bumi Serpong Damai Kantongi Izin 500 Ha di Lahan Ibu Kota Baru
Pabrik baru untuk manufaktur sel baterai ini akan dibangun di atas sebidang tanah seluas 330.000 meter persegi. Pembangunan diharapkan dapat selesai pada semester I-2023, dengan produksi mulai pada semester I-2024.
Saat beroperasi secara penuh, fasilitas ini ditargetkan dapat memproduksi 10 GWh sel baterai lithium-ion dengan bahan katoda NCMA (nikel, kobalt, mangan, aluminium) setiap tahunnya. Selanjutnya, pabrik akan disiapkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya hingga 30 GWh.
Pabrik baru ini akan membantu Hyundai dan Kia untuk memproduksi kendaraan dengan efisiensi, performa, dan keamanan tingkat tinggi dengan cara memasok sel baterai yang dioptimalkan untuk berbagai model kendaraan listrik berbasis baterai dari kedua perusahaan otomotif tersebut.