TESLA
Dunia

Pabrik China Dihempas Tsunami PHK Tesla

  • Beberapa pekerja diberhentikan oleh Tesla dari unit bisnisnya di Shanghai China. Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dilakukan disaat persaingan antara produsen mobil listrik sedang mereda.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

SHANGHAI- Tesla memberhentikan sejumlah pekerja di  unit bisnisnya di Shanghai China. Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dilakukan disaat persaingan antara produsen mobil listrik tengah  mereda.

Awal juli ini Tesla telah menginformasikan pemberhentiannya kepada  karyawan pada unit bisnis perakitan baterai. Sebagian pekerja yang di PHK diberikan pilihan untuk pindah ke departemen lain seperti ke departemen stamping, painting atau general assembly.

Tidak jelas berapa banyak pekerja yang akan diberhentikan atau alasan spesifik di balik PHK. Demikian pula perwakilan Tesla di China tidak mebatakan  berkomentar apapun. Sekitar 20.000 staff dipekerjakan pabrik Tesla di kota Shanghai China, yang memiliki kapasitas untuk menghasilkan sekitar 1 juta baterai per tahun, Jumlah tersebut mencapai lebih dari setengah produksi global Tesla.

Beberapa mesin berbasis robot canggih sedang disiapkan untuk membantu menggantikan tenaga manusia di lini produksi baterai. Menguip Bloomberg Minggu, 9 Juli  2023, mesin mesin tersebut  sedang dalam tahap desain dan konstruksi.

Laba Menurun

Perlu diketahui, saat ini  Tesla sedang mengalami kenaikan penjualan menjadi 93.680 unit pada Juni 2023. Jumlah tersebut naik sebesar 20% dari penjualan tahun sebelumnya. 

Ironisnya, disaat yang sama Tesla justru mengalami penurunan laba . Adapun penurunan tersebut dipengaruhi oleh keputusan pemilik Tesla, Elon Musk yang memangkas harga mobil ditengah persaingan dengan produsen mobil lain. 

Elon Musk sendiri mengungkapkan melalui cuitannya di Twitter bahwa pihak nya tidak memulai perang harga dengan pemotongan harga Tesla. "Kami tidak memulai perang harga, kami hanya menurunkan harga untuk memungkinkan keterjangkauan dalam skala besar," ungkap Musk.

Untuk mencegah perang harga pabrikan mobil listrik asal China mencoba membuat kesepakatan bersama guna menghindari persaingan yang tidak sehat.