calbee
Industri

Pabrik Keripik Terbesar di Asia Kekurangan Pasokan Kentang

  • Gangguan cuaca ekstrem dan hambatan distribusi rantai pasokan telah mendorong Calbee untuk menaikan harga tiga kali lipat pada tahun lalu
Industri
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

TOKYO - Produsen keripik kentang terbesar di Asia, Calbee, tengah menghadapi tantangan besar akibat langkanya pasokan kentang yang berakibat gangguan pada rantai bisnis mereka. 

Gangguan cuaca ekstrem dan hambatan distribusi rantai pasokan telah mendorong Calbee untuk menaikan harga tiga kali lipat pada tahun lalu, yang berdampak besar pada pertumbuhan perusahaan.

Dilansir CNN Internasional, Senin,7 Agustus 2023, CEO Calbee, Makoto Ehara, Mengungkapkan kekhawatirannya dalam dengan kondisi perusahaan, "Tantangan yang kami hadapi saat Ini, cukup membuat kami pusing," ujar Makoto.

Calbee, yang berbasis di Tokyo, telah lama menggunakan kentang sebagai bahan baku utama dalam produksi berbagai varian keripik kentang.Produk-produk inilah yang telah menghasilkan penjualan ratusan juta dolar setiap tahun, mengantarkan perusahaan ke posisi terdepan dalam industri makanan ringan.

Tantangan pasokan yang dihadapi Calbee telah membuat perusahaan harus mengambil langkah-langkah drastis. Harga bahan baku yang melambung tinggi karena masalah-masalah global, termasuk pandemi, kekeringan di Brasil, dan konflik di Ukraina, telah menyebabkan lonjakan harga pangan yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Permasalahan ini bukan hanya mengganggu Calbee, tetapi juga pesaing utamanya, PepsiCo. Kedua perusahaan tersebut telah menghadapi kesulitan dalam memenuhi pasokan bahan baku. Pada akhirnya memaksa mereka menaikkan harga produk. Menurut data dari Euromonitor International, PepsiCo menguasai sekitar 24% pasar keripik kentang di kawasan Asia Pasifik, sementara Calbee menguasai sekitar 12%. 

Dalam upaya untuk mengatasi kekurangan pasokan kentang, Calbee telah bekerja sama dengan petani di Jepang. Mereka berupaya meningkatkan pasokan domestik kentang dari 320.000 ton menjadi 400.000 ton per tahun pada akhir dekade ini. Langkah ini juga dengan rencana mengurangi ketergantungan terhadap impor kentang dari Amerika Serikat.

Meskipun menghadapi tantangan yang serius, Calbee tetap berkomitmen untuk menjaga posisinya sebagai pemimpin dalam industri makanan ringan. CEO Makoto Ehara optimis bahwa langkah-langkah yang diambil perusahaan akan membantu mereka mengatasi krisis pasokan ini dan melanjutkan rencana ekspansi ke luar negeri.