Pacu Hilirisasi, Jokowi Bilang RI Bisa Raup Rp429 Triliun dari Ekspor Bauksit
- Untuk ekspor produk bauksit, Jokowi bilang bisa mencapai US$30 miliar setara Rp429 triliun per tahun (asumsi kurs Rp14.300 per dolar Amerika Serikat).
Industri
JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia bisa meraup nilai perdagangan ekspor yang lebih tinggi setelah berhasil melakukan hilirisasi produk mineral.
Untuk ekspor produk bauksit, Kepala Negara bilang bisa mencapai US$30 miliar setara Rp429 triliun per tahun (asumsi kurs Rp14.300 per dolar Amerika Serikat).
"Kalau nanti (bahan mentah) bauksit disetop, nilainya juga kurang-lebih akan sama, kita akan melompat ke angka-angka kurang lebih US$20-an sampai US$30-an miliar," katanya dalam keterangan pers, dikutip Jumat, 26 November 2021.
Dia menuturkan, setelah menyetop kran ekspor produk mentah nikel, nilai perdagangan ekspor produk turunan nikel kini mencapai US$20 miliar setara Rp280 triliun. Nilai tersebut terbang sangat tinggi dari sebelumnya hanya Rp15 triliun.
- IHSG Bergerak Mixed di Akhir Pekan, Victoria Sekuritas Jagokan AALI
- Terkesan Ulur Waktu, Bank Artha Graha dan Oke Bank Minta Bos Bukit Uluwatu Cepat Lunasi Utang
- IHSG Berusaha Mempertahankan Tren Naik, Henan Putihrai Pilih Saham SMGR dan AGII
Selain nikel dan bauksit, Jokowi mengatakan juga akan menyetop ekspor tembaga mentah mulai 2023. Jokowi memandang bahwa dengan ekspor bahan mentah, Indonesia membakar banyak uang untuk menggemukkan kantong devisa negara lain.
Dia bahkan berani melawan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) jika Indonesia digugat hanya karena kebijakan hilirisasi yang membuat ekspor komoditas mentah sudah tidak bisa dilakukan lagi.
"Satu komoditas, dua komoditas, tiga komoditas, empat komoditas, bayangkan kalau itu semuanya diindustrialisasikan, dihilirisasikan di negara kita. Meskipun kita memang digugat di WTO, enggak masalah," pungkas Jokowi.
- 10 Emiten Perbankan Bakal Rights Issue di Penghujung Tahun, Mana yang Layak Dikoleksi?
- Waspada Tumpukan Utang Luar Negeri di Tengah Defisit yang Melebar
- Andalkan Digitalisasi, AXA Mandiri Hadirkan Layanan Asuransi Terintegrasi EMMA
Dalam desain kebijakan hilirisasi produk unggulan dalam negeri, Jokowi menginginkan agar negara-negara mitra dagang legowo untuk berinvestasi di Indonesia.
Dengan begitu, bisa memberikan nilai tambah dan efek multidimensi, terutama terkait transfer teknologi dan pengetahuan, serta membuka lapangan pekerjaan.
"Saya sampaikan kemarin waktu di G20 dengan EU (European Union) maupun dengan negara-negara di Eropa, kita ini tidak ingin mengganggu kegiatan produksi mereka. Kita terbuka, kita ini tidak tertutup. Kalau ingin nikel silakan, tapi datang, bawa pabriknya ke Indonesia. Bawa industrinya ke Indonesia, bawa teknologinya ke Indonesia," tandasnya.