Pacu Inklusi Keuangan UMKM, Bank Aladin Syariah Gandeng Facebook
- PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) berkolaborasi dengan Facebook untuk meningkatkan inklusi keuangan sekaligus membantu para pelaku UMKM dalam menanggulangi pandemi.
Industri
JAKARTA – PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) berkolaborasi dengan Facebook untuk meningkatkan inklusi keuangan sekaligus membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menanggulangi pandemi COVID-19.
Direktur Operasional Bank Aladin Syariah, Basuki Hidayat menyebut landasan awal dilakukannya inisiatif ini sejalan dengan visi perseroan sebagai bank syariah masa depan. Sebab itu, pihaknya terus berupaya untuk melakukan inovasi di dalam memberikan layanan jasa perbankan digital Indonesia.
“Akses layanan perbankan adalah hal yang sangat penting untuk para UMKM dapat berkembang terutama dalam memberi kenyamanan transaksi, khususnya dalam pembayaran serta akses kepada modal usaha,” ujarnya dalam sebuah webinar, Kamis, 19 Agustus 2021.
- Penutupan Bali Bikin Kinerja Produsen Anker Bir Delta Djakarta Anjlok
- Ternyata, Batu Bara Bisa Dibuat untuk Anoda Baterai
- Bank Digital Versus Konvensional, Apa Bedanya?
Sementara itu, Country Director Facebook Indonesia, Pieter Lydian mengungkapkan, selama setahun pandemi COVID-19 melanda dunia, banyak sekali pelaku UMKM yang mengalihkan usaha mereka ke ranah daring agar usahanya dapat tetap berjalan.
Ia mengaku terinspirasi dengan semangat pelaku UMKM untuk terus bertahan dan bertumbuh. Karena itu, pihaknya mendukung kolaborasi dengan Bank Aladin Syariah semakin banyak pelaku UMKM di Indonesia dapat meningkatkan kemampuan digitalnya.
“Selain itu harapannya mereka mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaan teknologi digital, khususnya di Facebook, Instagram, dan WhatsApp, untuk pertumbuhan bisnis mereka,” ucap Pieter.
Kolaborasi ini akan diimplementasikan dengan penyelenggaraan sesi pelatihan dan sosialisasi yang akan diselenggarakan menggunakan berbagai aplikasi dalam ekosistem Facebook.Hal ini dilakukan untuk memberi akses bagi peserta yang mayoritas sudah memiliki menggunakan platform tersebut.
“Diharapkan, tujuan utama inisiatif ini dapat terus memperluas inklusi serta literasi keuangan di Indonesia,” tambahnya.
Sebagai informasi tambahan, survei yang dirilis Bank Indonesia (BI) pada Maret 2021, dari 2.970 UMKM, terdapat 2.600 UMKM yang terdampak pandemi. Angka ini setara dengan 87,5% dari total responden survei tersebut.
Adapun dari jumlah UMKM yang terdampak, sekitar 93,2% di antaranya berdampak negatif pada sisi penjualan. Sebanyak 12,5% atau 370 UMKM yang tidak terdampak karena mampu beradaptasi selama pandemi.
Pada semester I-2021, Bank Aladin Syariah mencatatkan kinerja yang kurang ciamik. Perseroan melaporkan rugi bersih senilai Rp3,13 miliar, padahal, pada periode yang sama tahun lalu, Bank Aladin mampu meraup laba sebesar Rp60,41 miliar.