Progres infrastruktur reduksi banjir dan rob Pekalongan
Infrastruktur

Padat Karya Infrastruktur Permukiman Serap Hampir 70.000 Tenaga Kerja

  • Dalam Tahun Anggaran (TA) 2023, dana yang dialokasikan untuk peningkatan kualitas permukiman pada 6.111 lokasi adalah senilai Rp2,2 triliun.
Infrastruktur
Bintang Surya Laksana

Bintang Surya Laksana

Author

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya laporkan hingga 6 November 2023 serapan sebanyak 69.532 orang tenaga kerja atau lebih besar dari target 67.788 tenaga kerja.

"Pembangunan infrastruktur padat karya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya pada 8 November 2023. 

Kementerian PUPR melaporkan dalam Tahun Anggaran (TA) 2023,  dana yang dialokasikan untuk peningkatan kualitas permukiman pada 6.111 lokasi adalah senilai Rp2,2 triliun. Dana tersebut mencakup berbagai proyek infrastruktur masyarakat. 

Program tersebut meliputi sejumlah inisiatif seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), dukungan Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan, termasuk Pondok Pesantren, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). 

Tujuan diadakannya program ini adalah menciptakan lapangan pekerjaan baru serta menggerakkan perekonomian masyarakat. Hingga saat ini, total anggaran yang telah diserap adalah sekitar Rp2 triliun atau 92,16% dari total anggaran.

Pada Tahun Anggaran 2023, Direktorat Jenderal Cipta Karya melaksanakan program Pamsimas di 1.069 lokasi dengan progres fisik hingga kini mencapai 80,17% dan menyerap 11.224 tenaga kerja.

 Selanjutnya, program Sanimas dibangun di 1.890 lokasi yang menyerap tenaga kerja hingga 21.467 orang dengan progres fisik sekitar 78,24%. 

Program padat karya bidang permukiman selanjutnya adalah pembangunan fasilitas sanitasi di Pondok Pesantren atau Lembaga Pendidikan Keagamaan yang tersebar di 1.550 lokasi di seluruh Indonesia. 

Pelaksanaan program di lembaga pendidikan tersebut di antaranya pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian serta instalasi pengolahan air limbah domestik. Progres fisik pembangunan program ini mencapai 72,21% dan menyerap 13.304 tenaga kerja.

Selanjutnya adalah program pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang pada tahun 2023 dilaksanakan di 262 lokasi dengan progres fisik 59,71% serta menyerap tenaga kerja hingga 2.657 orang. 

Terakhir, program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang pada tahun 2023 ditargetkan dilaksanakan di 1.340 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp670 miliar untuk 21.541 tenaga kerja. Program tersebut sudah terlaksana sekitar 98,61% yang tersebar di 1.337 lokasi dan menyerap 20.880 tenaga kerja.