Pak Erick Thohir, BUMN Semen Ini Rugi Miliaran Rupiah
Pada laporan keuangan kuartal III-2020, pendapatan perusahaan pelat merah ini justru tumbuh menjadi Rp1,15 triliun atau naik 19,18% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp1,42 triliun.
Industri
JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) membukukan rugi bersih hingga Rp112,6 miliar pada akhir kuartal III-2020. Padahal pada periode yang sama tahun 2019, perseroan masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp22,7 miliar.
Di sisi lain, pada laporan keuangan kuartal III-2020, pendapatan perusahaan pelat merah ini justru tumbuh menjadi Rp1,15 triliun atau naik 19,18% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp1,42 triliun.
Kerugian yang dialami Semen Baturaja disinyalir akibat beban keuangan yang melejit hingga 26,97% menjadi Rp140,79 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp110,89 miliar. Sedangkan beban penjualan perseroan diketahui juga meningkat 5,1% dari Rp225,39 miliar menjadi Rp236,93 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Catatan positif diperoleh perseroan dengan beban pokok penjualan yang turun menjadi Rp701,47 miliar dibandingkan triwulan III tahun lalu sebesar Rp833,56 miliar. Sisi ekuitas SMBR juga turun dari periode sebelumnya sebesar Rp3,48 triliun menjadi Rp3,35 triliun pada akhir September lalu.
Kontribusi penjualan terbesar perseroan didapatkan dari penjualan semen bungkus kepada pihak ketiga yang mencapai Rp1 triliun. Disusul dengan penjualan semen curah dan jasa angkutan kepada pihak ketiga yang masing-masing meraup Rp124,38 miliar dan Rp3,88 miliar.
SMBR juga mencatatkan penjualan white clay kepada pihak berelasi senilai Rp14 miliar. Sementara, pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan belum mencatatkan penjualan sama sekali.
Adapun aset SMBR pada triwulan ketiga tahun ini terungkit 3% menjadi Rp5,74 triliun dibandingkan dengan akhir September 2019 sebesar Rp5,57 triliun. Dari sisi kas bersih, SMBR mengalami pemulihan menjadi Rp137,51 miliar dari tahun sebelumnya yang masih minus Rp97,25 miliar.
Pada perdagangan Selasa, 27 Oktober 2020, saham SMBR ditutup turun 1,96% sebesar 10 poin ke level Rp500 per lembar. Kapitalisasi pasar saham SMBR mencapai Rp4,9 triliun dengan imbal hasil negatif 17,26% dalam setahun terakhir. (SKO)