<p>Petugas membersihkan area teater bioskop CGV di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Pakai Dana PEN, Sandiaga Uno Siap Suntik Industri Film Dalam Negeri

  • Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan telah menyiapkan stimulus bagi pelaku industri film tanah air. Dana stimulus itu bersumber dari anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan telah menyiapkan stimulus bagi pelaku industri film tanah air. Dana stimulus itu bersumber dari anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.

Dana tersebut bakal dialokasikan dalam bentuk subsidi produksi film. Sejak pandemi COVID-19, pelaku industri film mengalami kesulitan dalam produksi sebagai implikasi dari tutupnya bioskop sebagai saluran distribusi karya.

“Ada ribuan masyarakat yang menggantungkan diri pada perfilman, kita harus hadir dengan kebijakan yang berpihak dan tepat sasaran,” kata Sandiaga dalam konferensi pers, Senin, 31 Mei 2021.

Selain memacu produksi, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mendorong masyarakat untuk menyaksikan film di bioskop. Dirinya optimis, kombinasi stimulus itu bisa mengungkit industri perfilman dalam negeri.

Angka kunjungan ke bioskop dikatakan Sandiaga anjlok pada tahun lalu. Padahal, jumlah kunjungan ke bioskop pada 2019 sempat menyentuh angka 50 juta orang.

“Dukungan PEN untuk industri film yakni kampanye promosi film, meningkatkan jumlah penonton dengan buy one get one. Stimulus produksi film dengan seleksi dari dewan film dan kurator,” ujar Sandiaga Uno.

Stimulus ini diharapkan bisa mengimbangi distribusi film nasional di bioskop. Sandiaga tidak ingin bioskop di dalam negeri hanya menjadi tempat distribusi film luar negeri saja.

Lebih jauh lagi, kebangkitan industri film disebut Sandiaga dapat menyerap tenaga kerja. Dalam satu produksi film, dirinya mengklaim ada 4000 tenaga kerja yang terlibat.

“Kita ingin peningkatan produksi film ini bisa meningkatkan tenaga kerja tambahan. Sehingga suplai film nya bisa bersaing dengan film luar negeri,” ujar Sandiaga.