<p>Jeff Bezos /Business Insider</p>
Dunia

Pakai Sains, Jeff Bezos Cari Cara Buat Lawan Kematian

  • Pendiri Amazon Jeff Bezos berupaya mengalahkan kematian lewat ilmu sains

Dunia

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Pendiri Amazon Jeff Bezos berupaya mewujudkan impiannya untuk mengalahkan kematian lewat ilmu sains dengan berinvestasi di pengembangan teknologi anti-aging

Pria yang saat ini menduduki posisi orang terkaya kedua di dunia setelah Elon Musk itu mengumpulkan ilmuwan dalam pengembangan immortality technology dan menyalurkan uangnya ke perusahaan anti-aging  bernama Alto Lab yang berbasis di Silicon Valley, San Diego, dan Cambridge.

Hal Barron, mantan kepala petugas ilmiah di perusahaan farmasi GlaxoSmithKline, diangkat sebagai CEO untuk perusahaan Alto Lab yang baru saja diluncurkan pada hari Rabu, 19 Januari 2022. 

“Saya merasa sangat terhormat telah ditawari kesempatan sekali seumur hidup ini untuk memimpin perusahaan unik dengan misi transformatif dalam rangka membalikkan penyakit,” ujar Barron dalam siaran pers Alto Lab. 

Dalam tim yang diprakarsai oleh Bezos dan Barron, ada juga Dr. Shinya Yamanaka yang sebelumnya menjadi pemenang Nobel untuk bidang kedokteran pada tahun 2012 karena penelitian sel induk yang diinisiasinya. 

Sebelumnya, Dr. Shinya Yamanaka telah berhasil melakukan pemrograman ulang biologis pada tahun 2006 dengan menjadikan tikus sebagai uji coba.

Alhasil, penemuan itu pun mampu memperpanjang usia tikus hingga enam minggu, jangka waktu yang cukup signifikan untuk usia normal tikus.

Selain Shinya, ada juga Jennifer Doudna, pemenang hadiah Nobel di bidang kimia pada tahun 2020 atas peranannya dalam mengembangkan alat pengeditan gen CRISPR.

Perusahaan rintisan yang disokong oleh Bezos mengumumkan bahwa pihaknya telah mendapatkan dana lebih dari $3 miliar atau setara dengan Rp42,953 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per US dollar). 

Selain Bezos, miliarder keturunan Rusia-Israel Yuri Milner juga turut andil dalam investasi teknologi anti-penuaan yang tengah dikembangkan oleh Alto Lab. 

Larry Page, pendiri Google, dan Mark Zuckerberg, pendiri Facebook (Meta), pun turut bergabung dalam jajaran investor. 

Dalam teorinya, teknologi anti-penuaan ini berfungsi untuk memprogram ulang sel-sel rusak yang ada di dalam tubuh akibat penuaan. 

Sel-sel dalam tubuh nantinya diharapkan dapat terus beregenerasi seiring dengan bertambahnya usia dan menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu seperti alzheimer, demensia, dan sebagainya.