Pakeet! Belanja Online Makin Ngetren, Bisnis Start Up Logistik Kian Beken
- Kue bisnis jasa pengiriman paket alias ekspedisi logistik makin subur. Sejumlah konglomerat, BUMN, hingga perusahaan rintisan alias start up berlomba mengeruk cuan dari bisnis yang moncer seiring tren e-commerce. Simak infografik berikut ini.
Fintech
JAKARTA – Industri e-commerce di Indonesia telah meningkat dengan pesat sejak pandemi COVID-19. Bank Indonesia (BI) memproyeksi nilai transaksi e-commerce mencapai Rp395 triliun pada 2021.
Sementara konsultan manajemen McKinsey & Company memproyeksikan pasar e-commerce Indonesia pada 2022 akan tumbuh menjadi US$55 miliar hingga US$65 miliar atau setara dengan Rp808 triliun hingga Rp955 triliun.
Seiring tren belanja online yang terus tumbuh, salah satu sektor yang kecipratan berkahnya adalah industri jasa logistik. Manisnya bisnis ekspedisi tak hanya menggairahkan bagi pemain-pemain besar, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) M. Feriadi menyampaikan, jumlah pelaku usaha jasa pengiriman cepat meningkat sangat pesat.
- Kupas Tuntas Tren Start Up Akuisisi Ritel Konvensional
- Diberi Mandat Realisasikan RPJMN, Bank BTN Bidik 240.000 Pembiayaan KPR per Tahun
- Gokil! RI Sumbang 11 Start Up, Ini Daftar Lengkap Unicorn di Asia Tenggara 2021
Secara nasional, Asperindo tercatat memiliki 367 anggota. Bahkan, hanya dalam satu tahun, terdapat penambahan jumlah anggota Asperindo lebih kurang sebanyak 50 perusahaan.
Sangking suburnya, industri ekspedisi berhasil memiliki satu unicorn yakni J&T Express. Asperindo mencatat, volume pengiriman rerata nasional sepanjang semester I-2021 tumbuh 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.