PAL-PLN Kolaborasi Hadirkan Pembangkit Listrik Terapung di Maluku
- Kolaborasi ini melahirkan Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1, sebuah pembangkit listrik terapung dengan kapasitas 60 Megawatt.
Energi
JAKARTA - Guna memutus ketergantungan sistem kelistrikan daerah, PT PAL Indonesia dan PT PLN Indonesia Power menjalin kolaborasi yang menghasilkan inovasi baru dalam sektor energi.
Kolaborasi ini melahirkan Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1, sebuah pembangkit listrik terapung dengan kapasitas 60 Megawatt.
Dilansir dari siaran pers belum lama ini, CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, menyatakan kehadiran BMPP Nusantara 1 merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung PLN untuk menyediakan listrik berkualitas dan merata di Indonesia bagian timur, serta mengurangi ketergantungan suplai energi dari kapal pembangkit listrik Karadeniz milik Turki.
Setelah melalui proses uji keandalan, diharapkan proyek ini dapat beroperasi secara optimal di awal Maret 2024. Pembangkit ini akan menyumbang 60 Megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Maluku yang terhubung dengan interkoneksi sistem 150 kV.
“Kehadiran BMPP Nusantara 1 juga merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan” ungkap Djenod
- Semarak Imlek, Ini 5 Shio yang Berjaya di Tahun Naga Kayu
- Argumen Luhut Soal RI Impor KRL dari China
- LinkAja Mengenalkan Program Penukaran Poin Loyalitas dalam Ekosistem BUMN
Sementara itu, PT PAL Indonesia sedang dalam proses pembangunan BMPP Kolaka 2, sebagai unit pembangkit listrik terapung lanjutan pesanan PT PLN Indonesia Power dengan kapasitas 60 Megawatt.
Djenod menjelaskan bahwa dalam proyek pembangunan tersebut, para insinyur PT PAL terus melakukan peningkatan inovasi untuk meningkatkan kemandirian sistem pembangkit listrik terapung.
“Para engineer PT PAL terus melakukan peningkatan inovasi pada kemandirian sistem pembangkit listrik terapung, salah satunya dengan membuat terobosan akan kemudahan sandar unit BMPP, sehingga dapat mencakup daerah kepulauan terluar Indonesia tanpa harus memiliki dermaga tersendiri” terang Djenod.
Salah satu inisiatif terbaru adalah memudahkan sandar unit BMPP, sehingga dapat mencakup daerah kepulauan terluar Indonesia tanpa harus memiliki dermaga tersendiri.
Inovasi ini dianggap sebagai tonggak penting dalam mendukung pembangunan regional, BMPP Nusantara 1 menjadi solusi yang andal untuk mengatasi kebutuhan kelistrikan di wilayah tersebut. Selain itu, keberadaannya secara tidak langsung meningkatkan kemandirian energi di Indonesia bagian timur.