Paling Disuka Emak-Emak, 84 Persen UMKM Terbantu oleh OVO Selama Pandemi
- Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa sebanyak 84 persen UMKM sangat terbantu oleh layanan dompet digital OVO milik PT Visionet Internasional.
Fintech
JAKARTA – Pendiri Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Peter Abdullah mengatakan bahwa sebanyak 84 persen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat terbantu oleh layanan dompet digital OVO milik PT Visionet Internasional.
“Dari hasil survei kami, 84 persen populasi pelaku UMKM OVO menyatakan bahwa OVO sangat membantu mereka di masa pandemi. Bahkan 8 dari 10 populasi mulai mengenal berbagai layanan perbankan sejak bergabung dengan OVO, dan sekitar 71 persen menjadi lebih melek layanan keuangan digital,” ujarnya dalam Webinar "Peluncuran Survei Dampak Sosial Ekonomi Penggunaan OVO oleh UMKM", Kamis, 12 Agustus 2021.
"OVO juga membantu perkembangan UMKM. Survei menyebutkan 70 persen UMKM yang bergabung dengan OVO menjalami kenaikan pendapatan dengan rata-rata 30 persen," imbuhnya.
- Kredivo Mau IPO di AS, Siapa Jagoan Paylater di Indonesia?
- Tingkatkan Produktivitas Karyawan di Masa PPKM, Sampoerna Hadirkan Program Inspiratif
- BNI Pangkas Suku Bunga Deposito Tenor 1 dan 3 Bulan Jadi 2,75 Persen
Piter menjelaskan bahwa perusahaan financial technology (fintech) seperti OVO telah membantu UMKM untuk lebih melek literasi keuangan dan mendorong inklusi keuangan dalam menjalankan usaha mereka.
Dia mengklaim bahwa UMKM lebih mudah bertransformasi untuk menggunakan layanan uang digital ketimbang layanan tradisional seperti transfer bank atau virtual akun.
"OVO lebih cepat (transformasi) untuk UMKM. Manfaatnya terbesarnya, mereka terbantu selama pandemi. Mereka melek literasi keuangan digital dan penjualan naik," kata Piter.
Dia mengakui bahwa pandemi COVID-19 telah mendorong pelaku UMKM bertransformasi ke layanan uang digital. Melalui OVO, misalnya, pelaku usaha bisa lebih mudah bertransaksi serta mendapatkan layanan promo yang menguntungkan.
"Pengunaan (OVO) semakin intens ketika mobilitas kita dibatasi oleh pandemi. Sulit membayangkan ketika uang digital tidak berkembang seperti saat ini. Dengan adanya uang digital kita masih belanja walau tidak keluar rumah. OVO sudah menjadi pilihan alat pembayaran utama bagi UMKM karena mudah digunakan dan sudah banyak digunakan. OVO menawarkan pembayaran yang aman dan menawarkan promo berupa cashback sehingga meningkatkan penjualan," papar Piter.
Merujuk pada survei CORE Indonesia, dia menyatakan selama pandemi COVID-19 banyak UMKM yang mengalami lompatan pendapatan yang luar biasa. UMKM yang berpendapatan Rp25 juta per bulan sudah lebih kecil ketimbang yang berpendapatan di atas angka tersebut.
"UMKM yang berpendatapan rendah, di bawah 25 juta per bulan mulai kecil dan pendapatan di atasnya makin banyak," katanya.
Piter menyebut bahwa dengan cepatnya transformasi layanan keuangan digital, diharapkan dapat membantu akselerasi pendapatan UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Perusahaan fintech telah membantu percepatan tranformasi digital UMKM di Indonesia. Transformasi digital akan membantu UMKM untuk menuju Indonesia maju pada tahun 2045. Ketika UMKM maju maka perekonomian Indonesia juga maju," kata Piter.
Diminati Kaum Ibu
Menurut survei The Asian Parent Group, melalui program Digital Mum Survey 2021 untuk mengukur produk dan layanan yang paling disukai oleh ibu di platform digital, OVO adalah platform pembayaran digital yang paling banyak diunduh dan digunakan.
Hasil survei mengungkapkan sebanyak 35 persen ibu di Indonesia, yang didominasi oleh ibu milenial dan ibu bekerja, mengunduh dan menggunakan OVO sebagai platform pembayaran mereka sehari-hari.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada para ibu yang memilih OVO sebagai platform pembayaran digital mereka, khususnya selama pandemi COVID-19. Pencapaian ini merupakan bentuk keberhasilan OVO dalam menerapkan ekosistem pembayaran terbuka sebagai upayanya dalam memastikan konsumen dapat menggunakan OVO di berbagai tempat baik di mal, warung, situs e-commerce, dan beragam merchant," ujar Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit belum lama ini.
- Ada Kebijakan Fast Entry, Bukalapak Bisa Langsung Masuk Indeks LQ45?
- IPO BUKA: Masuk Bursa Saham Pagi Ini, Bukalapak Catat Banyak Rekor
- Resmi Tercatat Hari Ini, Investor Eksisting Bukalapak Dilarang Jual Saham Dulu
Dia mengatakan OVO akan terus melakukan berbagai cara untuk beradaptasi dengan segala situasi, seperti perkembangan teknologi dan layanan finansial yang lebih luas demi memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berkembang.
"Strategi kami juga memungkinkan pengguna untuk menikmati banyak pilihan dalam melakukan transaksi dan memaksimalkan kenyamanan penawaran layanan keuangan digital hanya dengan satu aplikasi," katanya.
Dia menyebut, OVO terus memperluas proposisi untuk menyediakan rangkaian layanan keuangan terlengkap bagi seluruh masyarakat Indonesia seperti asuransi dan investasi.
Untuk Asuransi, OVO memiliki layanan OVO Proteksi dengan tiga produk asuransi yang telah diluncurkan, yakni Proteksi Sepeda, Proteksi Layar Smartphone dan juga Proteksi Jiwa berbasis Syariah yang ditawarkan melalui kemitraan dengan Prudential Indonesia.
Untuk Investasi, OVO memiliki layanan OVO Invest yang ditawarkan melalui kemitraan dengan Bareksa, Manulife Aset Manajemen Indonesia dan Syailendra Capital.
Selain itu, OVO menyediakan moda pembayaran untuk pembelian reksadana konvensional dan syariah dengan menggunakan layanan uang elektronik.
"OVO fokus pada inovasi untuk melayani masyarakat serta memberikan akses terhadap layanan keuangan secara merata. Seluruh strategi kami dijalankan berdasarkan atas fokus dan tujuan tersebut, yang tentunya akan senantiasa sesuai dengan kebutuhan pengguna seiring dengan perkembangan," ungkap Harumi.*