Paling Tumbuh, BI Sebut Sektor Pertanian Masih Potensial di Era New Normal
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebut pertanian masih menjadi sektor yang potensial pada era new normal. Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Budi Hanoto mencatat kinerja sektor pertanian tumbuh paling tinggi dibandingkan sektor lainnya. “Pada April hingga Juni 2020, kinerja sektor pertanian tumbuh lebih tinggi dibandingkan Januari hingga Maret 2020 sebesar 16,24 persen […]
Industri
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebut pertanian masih menjadi sektor yang potensial pada era new normal.
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Budi Hanoto mencatat kinerja sektor pertanian tumbuh paling tinggi dibandingkan sektor lainnya.
“Pada April hingga Juni 2020, kinerja sektor pertanian tumbuh lebih tinggi dibandingkan Januari hingga Maret 2020 sebesar 16,24 persen quartal-to-quartal (qtq). Secara tahunan, sektor pertanian juga tumbuh 2,19% year-on-year (yoy),” ujarnya dalam konferensi daring di Jakarta akhir pekan lalu.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Adapun kenaikan tertinggi di sektor ini terjadi pada subsektor lapangan usaha tanaman pangan sebesar 34,77% qtq atau 9,23% yoy, diikuti oleh subsektor industri makanan dan minuman tumbuh 1,87% qtq atau 0,22% yoy. Secara kumulatif, sepanjang tahun pertumbuhan sebesar 2,03%.
Menurutnya, pertanian dengan derivasinya langsung menyasar kepada bahan makanan dan kebutuhan pokok yang paling utama dicari oleh masyarakat sehingga sektor inilah yang dianggap paling bertumbuh meski di era pandemi COVID-19.
Selain itu, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Produk Domestik Bruto (PDB), sepanjang triwulan II terdapat lapangan usaha masih menunjukkan pertumbuhan, yakni informasi dan komunikasi (10,99% yoy), pengadaan air (4,56% yoy), jasa kesehatan (3,71% yoy), dan real estate (2,3% yoy).