Pamerkan Desain Ibu Kota Baru, Jokowi Klarifikasi Pradesain Istana Negara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan desain ibu kota negara (IKN) baru yang akan berlokasi di Kalimantan Timur (Kaltim) di media sosialnya. Selain itu, Jokowi juga menjelaskan perkara pradesain istana negara karya Nyoman Nuarta yang beberapa hari terakhir menjadi pembahasan.
Nasional
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan desain ibu kota negara (IKN) baru lewat video yang diunggah di media sosialnya. Rencananya, istana negara yang baru akan berlokasi di Kalimantan Timur.
Dalam postingannya, Jokowi menjelaskan pradesain istana negara karya Nyoman Nuarta tersebut yang beberpa hari terakhir ramai dibahas.
“Usulan ini, sekali lagi, masih pada tahap pradesain. Karena itu, saya sangat mengharapkan masukan dari bapak, ibu, dan saudara-saudara semua tentang pradesain Istana Negara ini,” tulis Jokowi dalam akun Instagram-nya @jokowi, Jumat, 2 April 2021.
Dalam postingan tersebut, Jokowi juga menyatakan bahwa dirinya menginginkan istana negara tidak hanya dikenang sebagai tempat presiden bekerja atau menjadi simbol kebanggaan bangsa, tapi juga mencerminkan kemajuan bangsa.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Jika diperhatikan, pradesain istana negara dalam video yang diunggah oleh Jokowi tampak berbeda dari gambar yang sudah beredar.
Sebelumnya, pradesain istana negara terlihat megah dengan bentuk burung garuda. Sedangkan pradesain yang baru dipamerkan oleh orang nomor satu Indonesia ini terlihat lebih simpel serta dikelilingi pepohonan hijau.
Selain itu, pradesain istana negara baru juga lebih mengutamakan aktivitas pejalan kaki dan pesepeda dengan berbagai pilihan transportasi umum. Lalu, pembangunan juga terlihat memanfaatkan sungai dan danau sebagai bagian dari istana negara.
Sebelumnya, polemik desain istana negara bermula ketika pradesain IKN karya Nyoman Nuarta dibuka ke publik. Melihat pradesain tersebut, lima asosiasi arsitek mengajukan keberatan.
Kelima asosiasi tersebut adalah Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).
Ketua IAI I Ketut Rana Wiarcha menyebut desain istana negara tersebut secara teknis tidak mencerminkan pembangunan ramah lingkungan dan rendah karbon yang seharusnya jadi ciri kemajuan peradaban Indonesia. Pihaknya merekomendasikan bentuk Garuda dibuat menjadi monumen atau landmark yang berbentuk tugu.
Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI beberapa waktu lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencenaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan istana negara akan mulai dibangun (groundbreaking) tahun ini.
Suharso juga menargetkan Presiden Jokowi bisa melaksanakan peringatan HUT RI di IKN baru pada 17 Agustus 2024. (RCS)