Panadol Turun Pamor, Polygon, Indomie Hingga Wardah Jadi Merek Paling Ciamik Saat Pandemi
JAKARTA – Pandemi COVID-19 tidak hanya menimbulkan kontraksi di banyak industri, namun juga berkah bagi beberapa industri yang justru meraup untung ganda akibat virus corona. Melansir dari Campaignasia, Rabu, 9 September 2020, konsultan pemasaran di kawasan Asia justru mencatat adanya pertumbuhan positif beberapa merek di Indonesia. Artinya, merek lokal dapat bersaing dengan produk asing, tidak […]
Industri
JAKARTA – Pandemi COVID-19 tidak hanya menimbulkan kontraksi di banyak industri, namun juga berkah bagi beberapa industri yang justru meraup untung ganda akibat virus corona.
Melansir dari Campaignasia, Rabu, 9 September 2020, konsultan pemasaran di kawasan Asia justru mencatat adanya pertumbuhan positif beberapa merek di Indonesia.
Artinya, merek lokal dapat bersaing dengan produk asing, tidak hanya di pasar domestik, tapi juga mancanegara.
“Slowly but surely Indonesian brands rising,” tulis Campaignasia dalam rilisnya.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Di antara yang justru mulai mendunia, ada juga merek yang terpantau loyo, seperti multinational pain killer, Panadol. Obat sakit kepala tersohor ini menunjukkan kinerja yang turun selama pandemi.
Adapun beberapa merek nasional yang sudah go global, antara lain:
- Indomie
- Torabika
- Tolak Angin,
- Saus ABC
- Kopiko
- Mustika Ratu
- Wardah
- Polygon
- GT Radial
- Achilles
- Kimia Farma
- Bodrex