<p>Uji Coba B40 Ditargetkan Rambung Akhir Tahun/ Sumber: esdm.go.id</p>
Nasional

Pandemi Bikin Serapan Biodiesel B30 Lambat, Semester I-2020 Hanya 4,36 Juta Kiloliter

  • JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat serapan campuran 30% biodiesel (FAME/fatty acid methyl ester) dalam minyak solar (B-30) telah mencapai 4,36 juta kilo Liter (kL) pada semester I-2020. Capaian ini setara dengan 68% konsumsi pada 2019 lalu. Angka ini naik dari volume penyaluran biodiesel pada kuartal I-2020 sebesar 2,17 juta kiloliter […]

Nasional
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat serapan campuran 30% biodiesel (FAME/fatty acid methyl ester) dalam minyak solar (B-30) telah mencapai 4,36 juta kilo Liter (kL) pada semester I-2020.

Capaian ini setara dengan 68% konsumsi pada 2019 lalu. Angka ini naik dari volume penyaluran biodiesel pada kuartal I-2020 sebesar 2,17 juta kiloliter (kl) atau 90,4% dari permintaan pembelian (PO), yakni 2,4 juta kl.

“Pandemi sedikit memperlambat penyerapan biodiesel akibat penurunan serapan sektor transportasi,” kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi di Jakarta, Kamis, 3 September 2020.

Tercatat, peningkatan konsumsi biodiesel naik signifikan sejak tahun 2016. Pada 2018, konsumsinya sebesar 3,75 juta kL atau meningkat hampir 50% dibandingkan dengan pada 2017 dengan penyerapan sebesar 2,57 juta kL.

Kebijakan mandatori berlanjut hingga 2019 sehingga konsumsi biodiesel berada pada angka 6,39 juta kL.

Pada Januari 2020, volume penyaluran biodiesel yang terserap mencapai 699.500 kl atau 87,53% dari 789.640 kl PO. Selanjutnya, pada Februari 2020, pertumbuhan mengarah positif karena menyentuh angka 756.960 kl atau 94,72% dari 799.300 kl PO.

Namun, untuk Maret 2020, pemanfaatan biodiesel mengalami penurunan yakni hanya terserap 713.860 kl atau 89,32% dari 809.950 kl PO. Selain mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM), pemanfaatan biodiesel untuk bahan bakar diharapkan mampu memberikan multiplyer effect yang besar kepada para petani sawit.

Ilustrasi perkebunan kelapa sawit. / Pixabay

Dampak ke Petani

Dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak dilontarkan, salah satunya disampaikani

“Ke depannya dengan mandatori ini kami berharap petani swadaya bisa secara langsung berkontribusi dalam rantai pasok biodiesel. Selain itu saya juga berharap ada kebijakan-kebijakan yang mampu mendorong kontribusi tersebut,” jelas Manajer Riset Traction Energy Asia, Ricky Amukti.

Untuk mendorong pemulihan industri, Kementerian ESDM membuat strategi dengan memberikan sejumlah insentif dan kelonggaran pendanaan bagi proyek EBT.

Stimulus pendanaan yang diberikan meliputi, penangguhan angsuran pinjaman hingga penurunan suku bunga proyek berbasis EBT, relaksasi commercial operation date (COD), dan peniadaan denda finansial dalam penyesuaian mekanisme pengadaan independent power producer (IPP).

Diharapkan dengan adanya insentif tersebut, proyek berbasis EBT bisa mengalami peningkatan sehingga berdampak pula pada pertambahan penggunaan biodiesel. (SKO)