Pandemi Mereda, Pertumbuhan Pelayanan PT Indonesia Kendaraan Terminal Variatif
- Meredanya Pandemi COVID-19 dan dibukanya berbagai pembatasan kegiatan usaha berdampak positif pada aktivitas manufaktur kendaraan dan logistik.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang mereda memberi dampak PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) pada aktivitas usahanya. COVID-19 secara tidak langsung memberi dampak yang signifikan karena adanya pembatasan-pembatasan yang menghambat aktivitas usaha IPCC.
Meredanya Pandemi COVID-19 dan dibukanya berbagai pembatasan kegiatan usaha berdampak positif pada aktivitas manufaktur kendaraan dan logistik kembali meningkat sehingga berimbas pada aktivitas bongkar muat kendaraan di Terminal IPCC yang meningkat.
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pelayanan kepelabuhan, IPCC berupaya menjalankan kegiatan usahanya dengan baik agar seluruh pengguna jasanya tetap mendapatkan pelayanan jasa kepelabuhanan sesuai kebutuhan masing-masing. Hal tersebut merupakan komitmen dari IPCC yang bergerak dalam sektor kritikal yang bidang usahanya berhubungan dengan logistik.
- Sumbang Kerusakan Atmosfer, Kapal Dikenai Aturan Emisi Baru
- Festival Musik We The Fest 2023 Usung Zero Waste, Menparekraf Apresiasi Konsep Acara
- 5 Jenis Keterampilan yang Perlu Dibekali pada Anak
Sebagai salah satu anak perusahaan BUMN, PT Pelabuhan Indonesia (PELINDO), pertumbuhan pelayanan IPCC cenderung variatif dari bulan ke bulan (MoM). Mengutip dari laporan keterbukaan yang dikeluarkan oleh IPCC, tercatat total kargo kendaraan Completely Built Up (CBU) di Lapangan Internasional di bulan Juni 2023 ditangani sebanyak 42.982 unit, naik 35,84% MoM dari bulan sebelumnya. Alat Berat (termasuk Bus/Truck) sejumlah 705 unit, mengalami penurunan lebih rendah 38,48% MoM. General Cargo sebanyak 8.707 meter kubik, lebih tinggi 9,30% MoM.
Kondisi pada Terminal Domestik tercatat lebih rendah dimana CBU sebanyak 25.582 unit, turun tipis 0,28% MoM. Alat Berat sebanyak 6.078 unit, lebih tinggi 7,96%. General Cargo sebanyak 5.259 meter kubik dimana mengalami penurunan 6,94% MoM dibandingkan pencapaian yang sama di bulan sebelumnya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan BPS, pada kuartal I 2023 sektor transportasi dan pergudangan angkutan laut menyumbang PDB sebesar Rp15,79 triliun. Naik tipis dari kuartal IV tahun lalu yang menyumbang PDB sebesar Rp15,77 triliun.