<p>Gedung BTN. / Btn.co.id</p>
Industri

Pandemi Reda, Penyaluran KPR di Bank BRI, BNI, dan BTN Melejit

  • Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan pihaknya optimistis bahwa dengan pelonggaran PSBB memungkinkan adanya kegiatan ekonomi sehingga sejalan untuk permintaan kredit yang saat ini mulai pulih kembali.

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Seiring berangsur meredanya pandemi COVID-19, sejumlah bank plat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami lonjakan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR).

Salah satunya, entitas anak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) mencatat penyaluran KPR subsidi berskema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebesar Rp53,66 miliar pada semeseter I-2020.

Berdasarkan data perusahaan, jumlah itu melesat hingga 1.822% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp2,79 miliar. Direktur Bisnis BRI Agro Sigit Murtiyoso mengatakan perseroan berhasil meraih capaian kedua dalam realisasi kuota sampai dengan Juni 2020 di antara 42 bank penyalur KPR subsidi.

“Dari kuota tahun ini yang diberikan kepada perseroan, telah tersalurkan 100 persen hingga Juni 2020. Saat ini BRI Agro telah mengajukan penambahan kuota penyaluran KPRS FLPP pada semester II 2020,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Juli 2020.

Bank pelat merah lainnya yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Pada kuartal II-2020 perseroan mencatat pertumbuhan penyaluran KPR sebesar 5,6%. Portofolio KPR BNI menyentuh angka Rp44,8 triliun atau sekitar 9% dari porsi KPR nasional.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnelis menyatakan meski pandemi COVID-19 membuat beberapa sektor mengalami perlambatan, namun perusahaannya masih bisa mencatatkan pertumbuhan.

Di sisi permintaan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengalami peningkatan pengajuan KPR bersubsidi mencapai 75% (month-to-month/mtm) hingga 25 Juni lalu. Perseroan mengaku hal ini setelah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai dilonggarkan.

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan pihaknya optimistis bahwa dengan pelonggaran PSBB memungkinkan adanya kegiatan ekonomi sehingga sejalan untuk permintaan kredit yang saat ini mulai pulih kembali. (SKO)