<p>Anggota Jurnalis Mancing Indonesia (JMI) mengecek kolam bioflok dalam acara Pelatihan dan Usaha Ikan Nila, sekaligus Launching program #Ayo Bangkit di Kecamatan Sereal,  Bogor,  Jawa Barat, Minggu, 25 April 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Rumah & Keluarga

Panduan Bisnis Budidaya Ikan Nila Modal Rp13 Juta

  • Buat Anda yang tertarik dengan bisnis budidaya ikan nila, usaha ini memiliki potensi yang menjanjikan. Ikan nila termasuk jenis ikan air tawar yang tumbuh cepat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Dalam waktu 4-6 bulan, ikan nila sudah dapat mencapai ukuran panen, yang berarti siklus panennya relatif singkat dan modal dapat kembali dengan cepat.

Rumah & Keluarga

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) adalah ikan air tawar yang memiliki tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang semakin memudar pada ikan dewasa.

Nama Ikan Nila berasal dari Sungai Nil di Afrika Utara, tempat ikan ini pertama kali ditemukan. Ikan ini mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1969 dan kini menjadi salah satu ikan konsumsi yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Dalam 100 gram Ikan Nila, terkandung sekitar 128 kalori, 0 gram karbohidrat, 26 gram protein, 3 gram lemak, serta sejumlah vitamin B3, B12, kalium, fosfor, dan selenium. Ikan Nila dapat diolah menjadi berbagai hidangan seperti digoreng, dibakar, dipepes, dan berbagai olahan lainnya.

Buat Anda yang tertarik dengan bisnis budidaya ikan nila, usaha ini memiliki potensi yang menjanjikan. Ikan nila termasuk jenis ikan air tawar yang tumbuh cepat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Dalam waktu 4-6 bulan, ikan nila sudah dapat mencapai ukuran panen, yang berarti siklus panennya relatif singkat dan modal dapat kembali dengan cepat.

Bisnis budidaya ikan nila tidak hanya menawarkan keuntungan finansial yang menggiurkan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi sektor perikanan lokal. Tertarik mencoba? Yuk, simak panduan berikut sebelum memulai bisnis budidaya ikan nila!

Keuntungan Budidaya Ikan Nila

Budidaya ikan nila memberikan berbagai keuntungan yang dapat meningkatkan daya tarik dalam bisnis perikanan. Selain itu, ikan nila tumbuh dengan cepat, memungkinkan peternak mencapai hasil panen optimal dalam waktu yang relatif singkat.

Kemudahan dalam pemeliharaan juga menjadikannya pilihan unggul bagi para peternak, khususnya yang baru terjun ke dunia perikanan. Sementara, keuntungan finansial yang diperoleh dari penjualan ikan nila segar dan berkualitas tinggi menjadi daya tarik utama, menjadikannya investasi yang menguntungkan.

Cara Budidaya Ikan Nila

Sebelum memulai bisnis ikan nila, berikut tahapan dalam budidaya ikan nila:

1. Siapkan Modal 

Langkah pertama dalam budidaya ikan nila adalah mempersiapkan dana. Tentukan anggaran untuk pembelian bibit ikan, pakan, peralatan, dan kebutuhan lainnya. Perencanaan keuangan yang baik akan memastikan kelancaran sepanjang proses budidaya.

2. Persiapan Kolam

Kolam dapat berupa kolam tanah, terpal, atau beton. Pastikan kolam terbebas dari kotoran atau bahan kimia berbahaya. Setelah itu, isi kolam dengan air bersih dan biarkan beberapa hari untuk memungkinkan terbentuknya ekosistem alami di dalamnya.

Penggunaan pupuk organik, seperti kotoran ayam atau pupuk hijau, juga dapat membantu mempercepat pertumbuhan plankton yang menjadi sumber makanan alami bagi ikan nila.

3. Proses Pengolahan Kolam Ikan

Lakukan pengolahan kolam dengan membersihkan dan meratakan dasar kolam. Pemberian kapur untuk menstabilkan pH air dan pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan kolam. Pastikan sistem drainase berfungsi dengan baik.

4. Pemilihan Benih

Pilih benih ikan nila yang berkualitas, yaitu yang aktif, tidak cacat, dan memiliki ukuran yang seragam. Benih yang berkualitas akan tumbuh lebih cepat dan lebih tahan terhadap penyakit. Umumnya, ukuran benih yang ideal untuk dibudidayakan adalah sekitar 5-10 cm. Pastikan juga benih berasal dari induk unggul dan diperoleh dari sumber yang terpercaya.

5. Penebaran Benih

Sebelum menebar benih, lakukan proses aklimatisasi untuk menyesuaikan benih dengan kondisi air di kolam. Caranya, masukkan kantong yang berisi benih ke dalam kolam selama 15-30 menit agar suhu air di kantong dan kolam menjadi seimbang. Setelah itu, buka kantong dan biarkan benih keluar perlahan. Sebarkan benih secara merata di kolam agar ikan memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh.

6. Pemberian Pakan

Pemberian pakan harus dilakukan secara teratur dan dengan porsi yang tepat. Ikan nila adalah omnivora, sehingga dapat diberi pakan pelet, sayuran hijau, atau sisa makanan. Frekuensi pemberian pakan umumnya dilakukan 2-3 kali sehari. Selain itu, pemberian pakan tambahan seperti dedaunan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ikan nila serta mengurangi biaya pakan.

7. Jaga Kualitas Air

Kualitas air sangat berpengaruh pada kesehatan dan pertumbuhan ikan nila. Pastikan pH air berada di antara 6,5-8,5 dan suhu air ideal antara 25-30°C. Lakukan pergantian air sekitar 10-20% setiap minggu untuk menjaga kebersihan air dan mencegah penumpukan kotoran. Pastikan kolam memiliki sirkulasi air yang baik dan lakukan pemantauan secara rutin untuk mencegah penyakit serta parasit.

8. Pemanenan

Ikan nila umumnya sudah siap panen dalam waktu 4-6 bulan setelah penebaran benih, tergantung pada ukuran yang diinginkan dan kondisi pemeliharaan. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mengurangi air kolam hingga ikan mudah untuk diambil. Pastikan alat panen, seperti jaring, dalam keadaan bersih dan tidak melukai ikan. Setelah dipanen, ikan nila bisa langsung dipasarkan atau diolah lebih lanjut sesuai kebutuhan.

9. Pemasaran dan Promosi Hasil Panen Ikan Nila

Kembangkan strategi pemasaran untuk hasil panen ikan nila. Manfaatkan media sosial, jaringan lokal, atau kerjasama dengan pedagang ikan di sekitar untuk memasarkan produk Anda. Tawarkan promosi dan diskon sebagai cara untuk menarik lebih banyak konsumen.

Modal Budidaya Ikan Nila

Berikut adalah rincian modal yang diperlukan untuk budidaya ikan nila:

1. Modal Awal

Bibit Ikan Nila 1000: Rp750 Ribu

Pakan Ikan 200 Kg: Rp2,1 Juta

Kolam Terpal 5 Diameter: Rp10.2 Juta

Serok Ikan Ukuran Besar: Rp173 Ribu

Ember Ukuran Sedang: Rp100 Ribu

Jumlah: Rp13.3 Juta

2. Modal Harian

Suplemen, Air, Listrik, dan Kebutuhan: Rp700 Ribu

Tenaga Kerja Untuk 3 Bulan: Rp4,5 Juta

Jumlah: Rp5,2 Juta

Angka-angka di atas merupakan perkiraan atau estimasi biaya yang harus disiapkan sebagai modal awal. Sementara, potensi keuntungan yang bisa Anda peroleh dari usaha budidaya ikan nila sangat bergantung pada hasil panen yang berhasil Anda capai. Secara umum, harga jual ikan nila per kilogram berkisar antara Rp40.000 hingga Rp55.000.

Misalnya, dalam skenario perhitungan setiap 3 bulan, Anda berhasil memanen ikan nila dengan berat rata-rata 500 gram per ekor, maka potensi keuntungan dapat diperkirakan sebagai berikut:

500 ekor ikan x Rp40.000 = Rp20.000.000

Dengan asumsi tersebut, laba bersih dari panen budidaya ikan nila selama 3 bulan dapat dihitung dengan rumus Omzet - Modal, yaitu Rp25.000.000 - Rp18.473.000 = Rp6.527.000.

Perlu dicatat, potensi laba bersih ini dapat meningkat jika berat rata-rata ikan yang berhasil Anda panen mencapai 1 kilogram.