Medco Energy Internasional
Korporasi

Panen Laba, Medco Energi Bakal Bagi Dividen Rp594,32 Miliar Bulan Ini

  • Laba 2022 naik lebih dari sepuluh kali lipat secara tahunan atau dari posisi US$47,01 pada 2021

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memutuskan pembagian dividen total sebesar US$65 juta dari laba bersih tahun buku 2022 sebesar US$531 juta. 

Dividen MEDC itu terdiri dari dividen interim US$25 juta dan dividen final US$40 juta atau setara dengan Rp594,32 miliar.  Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro menjelaskan, pembagian dividen ini sejalan dengan kinerja operasional dan keuangan perseroan yang positif di sepanjang tahun 2022. 

"Dengan persetujuan RUPST hari ini, kami memenuhi kepercayaan pemegang saham kepada direksi dan manajemen. Karena itu, pemegang saham menyetujui total pembagian dividen sebesar US$65 juta untuk tahun buku 2022," jelas Hilmi dalam keterangan resmi dikutip Jumat 2 Juni 2023.

Dividen interim sebesar US$25 juta (Rp14,858 per saham) telah dibayarkan perseroan kepada pemegang saham pada 8 September 2022 lalu. Sedangkan sisa dividen final sebesar US$40 juta (US$0,0016 per saham) akan perseroan bayarkan dalam mata uang rupiah sesuai dengan kurs yang berlaku pada akhir Juni 2023 nanti. 

Selain menyepakati dividen, RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan audited tahun buku 2022. Kemudian, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, serta rencana MEDC untuk memborong kembali saham secara terbatas. 

Kinerja Keuangan

Sebagai informasi, Medco Energi mencatatkan laba bersih senilai US$531 juta atau setara Rp7,94 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14,968.65) sepanjang 2022. Laba ini naik lebih dari sepuluh kali lipat secara tahunan atau dari posisi US$47,01 pada 2021.

Pada kuartal I-2023, MEDC membukukan pertumbuhan topline yang positif dengan pendapatan sebesar US$558 juta atau naik 14% yoy. Catatan ini terutama didorong oleh bisnis pembangkit listrik yang meroket hingga 255% yoy menjadi US$111 juta.

Sementara itu, penjualan migas turun 1,6% yoy menjadi US$393 juta akibat penurunan ASP minyak mentah menjadi US$77,1 per barel atau terkoreksi 22,3% yoy. Kondisi ini justru terjadi ketika terjadi kenaikan produksi migas sekitar 29,9% yoy menjadi 165 MBOPD.

Dari sisi bottomline, perseroan membukukan laba operasional sebesar US$178 juta, turun 10,9% yoy akibat penurunan margin migas sekira 220 bps) dan kenaikan opex mencapai 29,9% yoy menjadi US$54 juta.

Margin operasional perseroan juga turun menjadi 32% yoy. Terakhir, MEDC membukukan EBITDA sebesar US$325 juta atau naik tipis sekitar 3,8% yoy dan laba bersih yang menurun 11,3% yoy menjadi US$80 juta.