Walt Disney.
Hiburan

Pangkas Beban Operasional, Disney akan Terapkan AI

  • Disney melihat teknologi kecerdasan buatan sebagai alat yang memiliki potensi untuk mengatasi tantangan membengkaknya biaya produksi yang terus meningkat dalam industri film dan televisi.

Hiburan

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Walt Disney membentuk tim khusus yang bertujuan untuk mengeksplorasi penerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai sektor bisnis mereka. 

Tim ini  ditugaskan untuk mengembangkan aplikasi AI internal dan menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi AI.

Disney melihat teknologi kecerdasan buatan sebagai alat yang memiliki potensi untuk mengatasi tantangan membengkaknya biaya produksi yang terus meningkat dalam industri film dan televisi. Langkah ini merupakan lompatan besar bagi Disney dalam menghadapi tantangan zaman. Para analis mengungkapkan perusahaan hiburan seperti Disney perlu mengadopsi tren teknologi terbaru untuk tetap relevan.

Dilansir dari reuters, Rabu, 9 Agustus 2023, biaya produksi untuk proyek film prestisius seperti "Indiana Jones and the Dial of Destiny" atau "The Little Mermaid" bisa menelan biaya hingga US$300 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun. Penggunaan teknologi AI diharapkan dapat menekan beban biaya semacam ini seiring berjalannya waktu.

Meskipun demikian, penerapan teknologi kecerdasan buatan di industri hiburan Hollywood juga menimbulkan kontroversi. Beberapa pihak, terutama para penulis naskah dan aktor mengkhawatirkan potensi penggantian peran manusia oleh teknologi AI. Dalam kasus ini Disney tampaknya telah mengambil pendekatan hati-hati dalam menghadapi isu sensitif ini di ruang publik. 

Mereka menyoroti dedikasi dan usaha keras para ahli efek visual dalam produksi terbaru "Indiana Jones", yang melibatkan lebih dari 100 seniman selama tiga tahun untuk menciptakan efek visual yang mendukung pembuatan versi muda dari aktor Harrison Ford di awal film.

Lini bisnis Disney disektor televisi dan tim periklanan mereka juga berkeinginan untuk mengembangkan teknologi periklanan yang dikembangkan oleh teknologi kecerdasan buatan.

Dalam lini bisnis Disney yang lain, yakni taman hiburan, potensi penerapan  teknologi kecerdasan buatan dapat mengoptimalkan layanan pelanggan dan menciptakan pengalaman interaktif yang baru. Sebagai bukti nyata penerapan AI adalah proyek "Project Kiwi" milik Disney. 

elalui Project Kiwi, Disney menghasilkan karakter robot bernama Baby Groot, yang dikembangkan menggunakan teknologi pembelajaran mesin. Baby Groot memiliki kemampuan berinteraksi dengan pengunjung dan menirukan gerakan karakter yang terkenal dari film "Guardians of the Galaxy".