Pangkas Biaya Produksi Hingga 40 Persen, VW Gandeng Xpeng Bikin Mobil Murah
- CEO Volkswagen di China, Ralf Brandstaetter, menjelaskan pentingnya kesepakatan ini bagi perusahaan. Brandstaetter menegaskan bahwa dengan menggandeng Xpeng, Volkswagen dapat lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan dari produsen mobil lokal China dan Tesla.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Volkswagen (VW) dan Xpeng Motors mengumumkan kerjasama strategis untuk mengembangkan mobil listrik. Kabarnya, produksi mobil listrik baru ini dapat mengurangi biaya produksi hingga 40%.
Konsep mobil listrik baru ini akan dikenal sebagai China Electrical Architecture (CEA) dan diharapkan dapat membantu Volkswagen memperkuat kembali posisinya di pasar otomotif China yang dikenal paling ketat persaingannya di Dunia.
Tujuan utama dari kolaborasi ini untuk menciptakan platform yang efisien secara biaya sehingga mobil listrik Volkswagen bisa menjadi lebih terjangkau bagi konsumen dan dapat mengimbangi perang harga dengan produsen mobil listrik asal China yang lain.
CEO Volkswagen di China, Ralf Brandstaetter, menjelaskan pentingnya kesepakatan ini bagi perusahaan.
Menurutnya, kolaborasi dengan Xpeng Motors menjadi kunci strategis bagi Volkswagen untuk mempertahankan dan memperluas pangsa pasar mereka di industri otomotif, khususnya di pasar mobil listrik.
- Rugi Terus, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Ditutup
- Saham BREN Ambrol Usai Suspensi Dibuka, Market Cap Menguap Rp94 Triliun
- Ini Rencana Erick Thohir di BUMN hingga 2034: Penyatuan Sektor Pangan dan Pupuk
Brandstaetter menegaskan bahwa dengan menggandeng Xpeng, Volkswagen dapat lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan dari produsen mobil lokal China dan Tesla.
"Persaingan sangat ketat, dan kami harus menyesuaikan struktur biaya kami agar dapat bersaing di lingkungan ini," terang Ralf dilansir Antara, Senin, 6 mei 2024.
CEA direncanakan akan diluncurkan di Cina pada tahun 2026 dengan dua model kelas menengah pertama, termasuk SUV.
Apa yang membuat CEA menonjol adalah penggunaan sistem komputer terpusat dan struktur zonal sub-sistem.
Teknologi tersebut tidak hanya dapat mengurangi biaya produksi, tetapi juga memungkinkan pembaruan perangkat lunak secara daring dan memungkinkan peningkatan fitur dan keamanan kendaraan secara berkala.
- Rugi Terus, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Ditutup
- Saham BREN Ambrol Usai Suspensi Dibuka, Market Cap Menguap Rp94 Triliun
- Ini Rencana Erick Thohir di BUMN hingga 2034: Penyatuan Sektor Pangan dan Pupuk
Volkswagen telah menginvestasikan dana secara besar-besaran di Cina selama beberapa dekade, namun, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan tersebut mengalami tekanan persaingan dari produsen mobil lokal China.
Selain CEA, Volkswagen juga sedang mengembangkan platform mobil listrik lainnya di Cina yang disebut China Main Platform (CMP).
CMP akan digunakan untuk memproduksi mobil listrik yang lebih kecil dan lebih terjangkau.
VW berencana untuk meluncurkan empat model bermerek VW pertama menggunakan platform CMP.
Kemitraan dengan Xpeng Motors, yang dimulai sejak Volkswagen mengakuisisi 4,99% saham perusahaan tersebut tahun lalu, menandai langkah strategis bagi Volkswagen dalam berkompetisi di pasar mobil listrik yang berkembang pesat.
Melalui dukungan teknologi dan pengalaman Xpeng dalam menghasilkan mobil listrik di Cina, Volkswagen berharap dapat memanfaatkan kolaborasi ini untuk meraih kesuksesan di pasar yang kian berubah dan kompetitif.