Pangkas Gaji Karyawan, Direktur Waroeng SS: BSU Belum Rata, Pegawai Tak Rukun
- Waroeng SS (Spesial Sambal) buka suara setelah viralnya surat edaran yang melakukan pemotongan upah sebesar Rp300.000 bagi karyawan yang menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah.
Nasional
JAKARTA - Waroeng SS (Spesial Sambal) buka suara setelah viralnya surat edaran berisi pemotongan upah sebesar Rp300.000 bagi karyawan yang menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah.
Direktur WSS Indonesia Yoyok Hery mengatakan hal itu dilakukan karena tidak ingin antarpegawai merasa iri dan menjadi kurang harmonis. Karena tidak semua pegawai mendapat BSU.
"Iya, hanya sebagian yang dapat BSU saat ini, belum merata. Jadi nya tidak rukun mereka," ujar Yoyok dalam akun media sosialnya dilansir pada 31 Oktober 2022.
- Serial Piala Dunia 1: Habiskan Rp3,41 Kuadriliun, Piala Dunia Qatar akan Dilengkapi dengan Infrastruktur Megah hingga Stadion Berteknologi Tinggi
- Pasar Kripto Lesu, Kinerja Positif Pekan Lalu Terindikasi Bull Trap
- Waduh! Waroeng SS Diduga Pangkas Gaji Karyawan Penerima Bantuan Subsidi Upah
Menurut Yoyok, dari pada BSU diberikan kepada karyawannya namun tidak merata. Lebih baik pemerintah tidak perlu memberi bantuan apapun kepada karyawan Waroeng SS.
Direktur WSS ini menginginkan adanya harmonisasi dalam karyawan dan bisnisnya. Ia menggap BSU yang tidak merata dapat menyebabkan perpecahan antar karyawan. Lagi pula dari perusahaan mengklaim telah memberi berbagai fasilitas dan tunjangan.
Namun hingga saat ini belum diketahui berapa besar karyawan yang terdampak pemotongan gaji Rp300.000 per bulan karena sebagai penerima BSU. Namun Yoyok memastikan kebijakan ini berlaku di 102 cabang Waroeng SS seluruh Indonesia yang di dalamnya terdapat 4.128 pegawai.
Yoyok menambahkan, pihaknya akan mencabut keputusan ini bila penyaluran BSU 2022 telah di terima oleh semua karyawan Waroeng SS.