Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Sandiaga Uno Pede Jumlah Wisman Capai Target 14,3 Juta Orang
- Sandiaga Uno menyatakan optimisme bahwa target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 14,3 juta pada tahun 2024 tetap tercapai meski jumlah bandara internasional dipangkas
Nasional
JAKARTA - Keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menetapkan 17 bandara udara di Indonesia sebagai bandara internasional, dengan mengurangi jumlah bandara internasional dari sebelumnya 34 bandara, memiliki dampak yang signifikan terutama dalam konteks pariwisata.
Langkah ini mengindikasikan strategi pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan fokus pada bandara-bandara yang benar-benar melayani penerbangan internasional yang signifikan.
Pemangkasan jumlah bandara internasional dapat diartikan sebagai langkah untuk mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif, memperbaiki infrastruktur penerbangan, dan meningkatkan layanan di bandara-bandara yang diprioritaskan.
Dengan mengarahkan penerbangan internasional ke 17 bandara utama, pemerintah berharap untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas ke destinasi pariwisata utama di Indonesia.
Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno menyatakan optimisme bahwa target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 14,3 juta pada tahun 2024 tetap dapat tercapai, meskipun pemerintah melakukan pemangkasan jumlah bandara internasional dari 34 menjadi 17.
"Jadi, dibandingkan target 14 juta kunjungan wisman, itu sangat tidak berdampak pada target kunjungan wisman," terang Sandi di Jakarta.
- IHSG Dibuka Naik Tipis, Saham BBCA, BBRI dan BBNI Memerah
- Hindari Pinjol, Jogja Dorong Perusahaan Bikin Koperasi Pekerja
- IHSG Potensi Menguat, Saham ANTM, CTRA dan PNLF Layak Diburu
Pemangkasan status internasional pada 17 bandara dilakukan setelah data menunjukkan bahwa penerbangan internasional di bandara-bandara tersebut hanya melayani sekitar 200 wisman pada tahun 2023.
Menteri Pariwisata menjelaskan bahwa langkah ini tidak berdampak signifikan terhadap target kunjungan wisman di tahun 2024, karena penerbangan internasional akan difokuskan melalui konsep "hubs and spokes".
Konsep "hubs and spokes" akan memusatkan penerbangan internasional ke beberapa bandara utama di Indonesia.
Bandara-bandara utama ini akan berperan sebagai pusat (hub) yang menghubungkan ke bandara-bandara lain di daerah-daerah terpencil (spokes).
- IHSG Dibuka Naik Tipis, Saham BBCA, BBRI dan BBNI Memerah
- Hindari Pinjol, Jogja Dorong Perusahaan Bikin Koperasi Pekerja
- IHSG Potensi Menguat, Saham ANTM, CTRA dan PNLF Layak Diburu
Diharapkan, pemusatkan penerbangan internasional ini akan meningkatkan konektivitas dan mengoptimalkan potensi pariwisata di berbagai daerah.
Pencabutan status internasional pada 17 bandara diharapkan dapat mendorong sektor penerbangan nasional yang terdampak akibat pandemi, dengan memberikan efisiensi biaya dan operasional pada bandara-bandara yang lebih fokus melayani penerbangan domestik.
Selain itu, langkah ini juga dipandang sebagai strategi untuk meningkatkan keamanan dan pertahanan negara.
Sandiaga juga menyoroti bahwa konsep "hub and spokes" tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dalam pelayanan penerbangan internasional, tetapi juga dapat menarik lebih banyak wisatawan asing ke Indonesia.