gazprom.jpg
Dunia

Pangkas Pasokan Gas ke Negara Uni Eropa, Gazprom: Produk Kami, Aturan Kami!

  • Raksasa energi asal Rusia, Gazprom akan memangkas pasokan gas ke Uni Eropa (UE) melalui jalur pipa utamanya karena alasan pemeliharaan.

Dunia

Fadel Surur

VYBORG - Raksasa energi asal Rusia, Gazprom akan memangkas pasokan gas ke Uni Eropa (UE) melalui jalur pipa utamanya karena alasan pemeliharaan. 

Pemberhentian mesin pada jalur pipa Nord Stream 1 akan memangkas produksi harian hingga 20%, setengah dari pasokan sebelumnya. 

Gazprom mengatakan tertundanya pengembalian peralatan yang diservis di Kanada akibat sanksi memaksanya untuk menjaga aliran gas melalui Nord Stream 1 menjadi hanya 40% dari kapasitas. 

"Produk kami, aturan kami. Kami tidak bermain dengan aturan yang tidak kami buat," kata kepala eksekutif Gazprom, Alexei Miller, seperti dikutip dari BBC.

Gazprom mengatakan pengurangan pasokan terbaru akan dimulai pada pukul 04:00 GMT (11.00 malam WIB) hari Rabu, 26 Juli 2022.

Pengurangan yang diduga disebabkan oleh kondisi teknis pada pipa oleh pihak Gazprom dibantah pemerintah Jerman.

"Menurut informasi yang kami miliki, tidak ada alasan teknis untuk pengurangan pengiriman," ujar seorang juru bicara kementerian ekonomi Jerman pada kantor berita AFP.

Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, harga gas grosir telah melonjak yang berdampak langsung pada tagihan energi konsumen.

UE menganggap Rusia memanfaatkan energi yang dihasilkan sebagai senjata untuk mengancam negara-negara yang bergantung. Rusia telah mengancam akan mengurangi atau bahkan menghentikan sepenuhnya pasokan ke UE.

Menyikapi itu, UE telah meminta negara anggota untuk memangkas penggunaan gas sebanyak 15% untuk tujuh bulan ke depan. 

Presiden UE, Ursula von der Leyen menyatakan bahwa kemungkinan Rusia akan memangkas seluruh pasokan adalah skenario yang memungkinkan. 

Jalur pipa yang mengalirkan gas dari Rusia ke Jerman itu telah melakukan produksi di bawah kapasitas selama berminggu-minggu. Bahkan pada awal bulan ini, Nord Stream 1 sempat ditutup selama 10 hari karena alasan perawatan. 

Gazprom telah menerapkan pemotongan pasokan gas menyeluruh ke Bulgaria, Denmark, Finlandia, Belanda dan Polandia. Keputusan ini diambil karena negara-negara itu menolak mematuhi aturan untuk membayar tagihan mereka dalam rubel, bukan euro atau dolar.

Sementara itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa Gazprom merupakan mitra energi yang dapat diandalkan, dan menyalahkan sanksi Barat atas gangguan pasokan gas ke UE baru-baru ini.

Pengurangan pasokan ini akan berdampak pada negara-negara UE untuk memenuhi persediaan sebelum musim dingin ketika penggunaan gas menjadi lebih tinggi.