Pangkas Waktu, Bandara Soedirman Purbalingga Jadi Feeder Umrah
- Calon jemaah umrah dari wilayah Purbalingga dan sekitarnya kini tak lagi harus menempuh perjalanan darat ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta) di Tangerang, untuk kemudian terbang ke Arab Saudi.
Nasional
JAKARTA - Calon jemaah umrah dari wilayah Purbalingga dan sekitarnya kini tak lagi harus menempuh perjalanan darat ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta) di Tangerang, untuk kemudian terbang ke Arab Saudi. Durasinya kini dipersingkat dengan menggunakan pesawat, dari Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) ke Bandara Halim Perdanakusuma, lalu Bandara Soetta.
Hal itu disampaikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, saat turun dari pesawat Citilink, di Bandara JBS, Wirasaba, Rabu 6 September 2023. Perempuan yang karib disapa Tiwi itu mengatakan, perjalanan bisa lebih hemat waktu dan tenaga, sehingga masa ibadah di tanah suci bisa lebih lama.
“Alhamdulillah saya sebagai Bupati merasakan sendiri perjalanan ibadah umrah dari Bandara Jenderal Besar Soedirman, yang ternyata luar biasa cepat. Mudah-mudahan bandara sebagai feeder umrah ini, menjadi salah satu cara optimalisasi pengoperasian Bandara JB Soedirman, dan dapat terus berjalan dengan baik,” kata Tiwi dikutip dari Pemprov Jateng, Jumat 8 September 2023.
- Samsung Luncurkan Galaxy Z Fold5, Edisi Khusus Kolaborasi Bersama Thom Browne
- Xi Jinping Absen di G20, Peluang bagi Amerika Serikat?
- Agincourt Resources Raih TrenAsia ESG Award 2023 Predikat Action Gold
Tiwi memaparkan, pada hari pertama berangkat dari JBS dan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, jemaah akan diantar ke Bandara Soetta dengan shuttle bus. “Di hari itu juga, di hari yang sama, kita terbang menuju Jeddah lalu ke Mekkah, dan langsung bisa melaksanakan ibadah umrah. Tentunya save waktu, save tenaga, dan Insyaallah save cost juga,” ungkapnya.
Salah seorang peserta umrah via Bandara JBS, Sri Lestari Ningrum dari Bukateja, menyatakan kepuasannya terhadap pelayanan yang dia terima.“Termasuk kepada suami saya yang posisinya menggunakan kursi roda. Mudah-mudahan ke depannya lebih bagus lagi, ” imbuhnya.
Senada, Pengasuh Ponpes Tanbihul Alif Baa dari Banjarnegara, Khayatul Makki, mengucapkan terima kasih atas pemanfaatan Bandara JBS, sebagai feeder umrah. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat membantu masyarakat Purbalingga dan sekitarnya. “Kami berharap masyarakat Purbalingga dan sekitarnya dapat memanfaatkan kemudahan ini,” katanya.
Profil Bandara JBS
Terhitung 1 Juni 2021, Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga mulai dioperasikan dan dibangun oleh PT Angkasa Pura II. Bandara ini dibangun kurang lebih tiga tahun lalu dari titik nol, dengan total anggaran investasi sebesar Rp 500 miliar untuk pembangunannya.
Setelah terbangun, bandara digadang-gadang bakal membuka konektivitas lima kabupaten, yakni Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen. Perseroan menghitung, bandara bisa menampung pergerakan penumpang sampai 300 ribu orang per tahun.
Saat ini, Bandara JB Soedirman memiliki fasilitas landasan pacu sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Sedangkan apronnya seluas 69x103 meter. Sesuai dengan luas landasan pacu dan apronnya, bandara tersebut bisa menampung pendaratan pesawat ATR-72 dan PKP-PK kategori lima.
Sementara itu dari sisi terminal, Bandara JB Soedirman memiliki luas bangunan 20x20 meter. Mengacu pada hasil simulasi, proses keberangkatan penumpang membutuhkan waktu 14 menit dari titik awal layanan bandara. Sedangkan proses sejak penumpang mendarat hingga keluar terminal membutuhkan waktu 30 menit.