Ilustrasi anak-anak panti asuhan
Nasional

Panti Asuhan di Medan Manfaatkan TikTok untuk Galang Dana, Kreatif atau Eksploitasi?

  • Streaming panti asuhan ini bisa menggaet hingga 2.000 penonton dan menghasilkan sekitar Rp2.5 juta per streaming
Nasional
Bintang Surya Laksana

Bintang Surya Laksana

Author

JAKARTA - Panti Asuhan Mutiara Mulia di Medan, Sumatra Utara gunakan TikTok untuk penggalangan dana dengan cara streaming melalui fitur live pada aplikasi. 

Melansir dari Al Jazeera, streaming panti asuhan ini bisa menggaet hingga 2.000 penonton dan menghasilkan sekitar Rp2.5 juta per streaming lewat fitur pemberian hadiah atau gift dari aplikasi dengan pengguna terbesar ini. Selain dari hadiah, panti asuhan juga menerima donasi langsung ke rekening bank panti yang tertera pada spanduk di latar belakang.

Mika Ndruru, istri pendiri panti asuhan yang berdiri semenjak 2019, menyatakan, “Kami terinspirasi untuk memulai streaming karena kami melihat panti asuhan lain di Indonesia melakukan hal yang sama.”

Indonesia sendiri merupakan pangsa pasar terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Bahkan Statista menyebutkan per April 2023 pengguna TikTok di Indonesia bahkan mencapai 112,97 juta orang. 

Tidak semua baik

TikTok sendiri sudah sejak awal kemunculannya di Asia Tenggara pada 2017 dijadikan para penggunannya sebagai platform mencari sumbangan uang lewat fitur live dan gift.  Namun tidak semuanya terlihat baik-baik saja. Tren ini sempat viral seorang wanita lansia duduk berjam-jam dalam air dan lumpur sambil memohon kepada pemirsa untuk mengirimkan sumbangan.

Setelah ditelusuri, pemilik akun bernama Sultan Akhyar kemudian mendapat hujatan karena dianggap mengeksploitasi seorang lansia yang merupakan neneknya sendiri. Akhyar dianggap menggunakan neneknya untuk mencari uang lewat ‘mengemis’ secara daring.

Namun di Mutiara Mulia di Medan, Ndruru menyebutkan TikTok bukan menjadi lahan ‘mengemis daring’ namun malah menjadi penyelamat ketika sumber dana lainnya sedang tidak lancar. Sebagai panti asuhan swasta, Mutiara Mulia tidak menerima subsidi pemerintah dan sepenuhnya bergantung pada sumbangan dari masyarakat.

Ndruru menyebutkan bahkan pernah mengalami ketidak lancaran mencari dana untuk menjalankan panti asuhan dan bergantung pada TikTok. “Beberapa bulan, kami tidak mendapatkan donasi selain dari TikTok,” katanya melansir Al Jazeera.

Streaming ini biasa dilakukan Ndruru pada jam 22.00 hingga 01.00 dibantu dengan seorang bernama Laia. Selama streaming, yang dilakukan keduanya adalah menyambut pemirsa baru dan menjawab pertanyaan yang dikirim dalam obrolan.

Namun tidak semua orang menyetujui cara Panti Asuhan Mutiara Mulia menggalang dana. Mereka yang tidak setuju beranggapan bahwa panti asuhan tersebut melakukan eksploitasi pada anak-anak. Tetapi Panti asuhan menyangkal hal tersebut dan bersikeras bahwa semua uang yang diterima digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Dugaan eksploitasi ini dikarenakan selama streaming berlangsung, Panti Asuhan memposisikan kamera berada di depan anak-anak yang sedang tertidur dan akan dipandu oleh Ndruru atau Laia. Akun TikTok Mutiara Mulia telah tiga kali di-suspend, dua kali secara permanen ketika streaming yang memperlihatkan anak-anak keluar dari kamar mandi setelah mandi dan hanya mengenakan handuk atau telanjang. Namun panti asuhan Mutiara Mulia selalu  membuat akun baru setelah setiap penangguhan permanen.

Melansir Al Jazeera, pihak TikTok sendiri menyebutkan panti asuhan tidak melanggar pedoman komunitas. Peraturan TikTok sendiri menyebutkan kebijakan keamanan dan kesopanan platform tidak mengizinkan permintaan sumbangan atau hadiah dalam konteks yang merendahkan. 

Cara yang dilakukan oleh panti asuhan ini membuahkan hasil terlihat dengan panti asuhan mampu membayar empat dari 30 anak asuhnya yang berusia antara dua dan 17 tahun untuk bersekolah di sekolah swasta.

Ndruru sendiri berencana mendaftarkan Panti Asuhan Mutiara Mulia ke Departemen Sosial agar mendapatkan subsidi dan bantuan keuangan. Namun, hal tersebut perlu waktu yang lama karena proses birokrasi yang dianggapnya membingungkan.

Sampai saat ini Panti Asuhan Mutiara Mulia tidak berencana menghentikan  streaming  karena masih belum mendapatkan sumbangan reguler yang bisa membantu keberjalanan panti asuhan.